Megawati Bantah Jual Pulau: Kapan Jual? Saya Betulkan Ekonomi, kalau Jadi Buzzer yang Memper!
Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri membantah tudingan bahwa dia pernah menjual pulau ketika menjadi presiden.
TRIBUNNEWS.COM – Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri membantah tudingan bahwa dia pernah menjual pulau selama menjadi orang nomor satu di Indonesia.
Megawati yang menjabat sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan itu mengaku justru dia yang membetulkan ekonomi ketika krisis melanda Indonesia.
“Saya berhak untuk bicara karena saya yang membetulkan ketika krisis 1997, mulai 1999,” kata Megawati ketika memberikan sambutan pada acara Trisakti Tourism Award 2025 di Jakarta, Kamis, (8/5/2025).
Menurut Megawati, ada “orang tua” yang menuding dia menjual pulau. Megawati mengaku tidak mengetahui siapa orang tua itu.
“Enak aja, nih, orang tua, laki. Iya, gila lu. Gua bilang nih kalau mau jadi buzzer itu yang memper-memper (pantas) juga gitu, loh.”
“Kapan saya jualan pulau? Saya membetulkan ekonomi.”
Megawati lalu mengaku mendapat award atau penghargaan setelah menyelesaikan utang kepada Dana Moneter Internasional (IMF).
“Makanya kalian jangan hanya lihat sekarang sudah turun. Pertanyaan saya, nanti lihat sampai satu tahun, nanti dibilang provokator. Saya hanya bilang tolong lihat saja.
Kemudian dia bertanya kepada audiens mengenai jumlah utang Indonesia saat ini. “Itu yang kelihatan,” katanya ketika merespons balasan dari audiens.
“Sekarang saya lebih terkenal sebagai ketua umum, padahal saya ini presiden kelima, loh.”
Dia mengklaim tidak ada presiden selain dia yang mengalami gonjang-ganjing seperti yang dia alami.
Baca juga: Megawati Ungkap Ada Presiden Bolak-balik Tanya Kapan Masak Nasi Goreng
“BLBI itu saya harus ngurus yang namanya kredit macet itu 300 ribuan orang. Terus stafnya hebat, kalau nggak bisa bayar, gampangnya dia mesti masuk penjara. Itu kan saya mengubah sedikit, bisa berjalan lagi,” ujarnya.
“Saya gini bukan supaya saya ibu keren, nggak. Saya ajari kamu karena kamu ini petugas partai.”
“Kalau kamu tidak ada di PDI Perjuangan, siapa yang mau tahu kalian? Paling Cuma begitu, begitu, begitu.”
Dia meminta kader PDIP untuk turun ke bawah karena merasa kasihan kepada rakyat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.