Ijazah Jokowi
Alasan Roy Suryo Persoalkan Ijazah Jokowi Meski Tak Lagi Jadi Presiden
Pakar telematika Roy Suryo mengungkap alasannya masih mempersoalkan ijazah Presiden ke-7 RI Jokowi meski sudah tak jadi kepala negara.
TRIBUNNEWS.COM - Pakar telematika Roy Suryo mengungkap alasannya masih mempersoalkan ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) meski Jokowi sudah tak jadi kepala negara.
Menurut Roy, hal ini tetap relevan karena Jokowi masih menyandang status sebagai pejabat publik karena mantan wali kota Solo itu kini menjabat sebagai Dewan Pengarah Danantara.
Jokowi menjadi Dewan Pengarah Danantara bersama mantan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau dikenal dengan Danantara merupakan badan pengelola investasi strategis yang mengonsolidasikan dan mengoptimalkan investasi pemerintah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Roy menyebut bahwa sebagai pejabat publik, Jokowi seharusnya tidak menghindar dari keterbukaan, melainkan justru merasa bangga atas latar belakang pendidikannya.
"Dia itu sekarang pejabat negara lagi sebagai Dewan Pengarah Danantara. Jadi sebagai Dewan Pengarah Danantara itu pejabat publik. Pejabat publik itu harus mau, harus bisa," kata Roy Suryo, Rabu (6/5/2025) dalam tayangan Kompas Petang Kompas TV.
Ia membandingkan sikap dirinya yang juga lulusan UGM dan dengan bangga menunjukkan ijazah mereka.
"Dan harusnya bangga. Saya sebagai lulusan UGM apalagi saya punya dua ijazah dari UGM S1, S2. Kami sangat bangga dengan ijazah kami dan kami sangat terbangga-bangga, bukan malah terhina-hina gitu loh," katanya.
Ia menyebut sikap Jokowi yang tidak kunjung menunjukkan ijazahnya sebagai bentuk paradoks.
Hal itu berkaca dengan sikap Jokowi yang menolak menunjukkan ijazah asli saat mediasi di Pengadilan Negeri Surakarta.
"Ini ada pejabat negara, harusnya mau dong itu (ijazah) dibuka, dan kita lihat siang ini Rabu (6/5/2025) sebelumnya bilang mau menunjukkan ijazah ternyata tidak mau di pengadilan," kata Roy Suryo.
Baca juga: Respons Roy Suryo Soal Peluang Rekonsiliasi Kasus Ijazah Jokowi: Tetap Bertahan Apa Pun Risikonya
Roy juga menyindir inkonsistensi pernyataan Jokowi yang sebelumnya menyatakan bersedia hadir jika dipanggil pengadilan.
"Indonesia pasti mencatat kata-katanya. Saya akan bawa (ijazah) kalau diminta pengadilan. Tadi Solo itu yang minta siapa? Pengadilan kan? jadi enggak datang. Udahlah jelas gitu. Jadi ini sudah kelihatan inkonsistensinya gitu," kata Roy.
Roy terus meminta kejelasan terkait ijazah Jokowi yang ia sebut palsu.
Ia bahkan menyarankan agar ijazah Jokowi diuji di laboratorium Singapura.
“Kalau saya boleh menyarankan, kita harus tunjuk laboratorium forensik yang netral dan independen,” kata Roy dalam video wawancara yang tayang di kanal YouTube Tribunnews hari Sabtu, (3/5/2025).
“Mungkin Singapura. Karena apa? Karena Pak Risman [Hasiholan Sianipar] yang bilang jangan mau diperiksa oleh laboratorium internal di sini gitu. Karena dalam kasus Jessica, kata dia gitu, itu direkayasa buktinya,” sambungnya.
Roy Suryo mengatakan tim hukum Jokowi bisa juga menghadirkan ahli forensik yang lain, sehingga nantinya kedua belah pihak bisa mengadu ilmu.
Sebagai informasi, Roy Suryo menjadi satu di antara lima orang yang dilaporkan Jokowi ke Polda Metro Jaya atas tudingan ijazah palsu.
Dalam waktu dekat, Roy diketahui akan segera dipanggil polisi.
(Tribunnews.com/Milani/Rifqah)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.