Beasiswa Pendidikan
5 Tips Lolos Wawancara Beasiswa LPDP 2025, Catat Hal yang Harus Kamu Hindari
Berikut ini 5 tips lolos wawancara LPDP 2025, catat hal yang harus kamu lakukan dan yang perlu kamu hindari saat menjawab pertanyaan interviewer.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) memberikan tips untuk menjawab wawancara dalam seleksi beasiswa LPDP dengan cara yang elegan.
LPDP di bawah Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyelenggarakan berbagai program beasiswa baik di dalam mau pun di luar negeri.
Peserta akan mengikuti tahap wawancara jika peserta berhasil lolos dalam seleksi-seleksi sebelumnya.
Tahap wawancara ini penting karena peserta akan berhadapan dengan interviewer (pewawancara) yang akan menilai berbagai aspek termasuk jawaban peserta.
Bagi kamu yang akan mengikuti tahap wawancara dalam seleksi beasiswa LPDP, dapat mempelajari tips di bawah ini, dikutip dari Instagram @lpdp_ri.
1. Jangan "Humble Bragging"
Banyak yang gugup di tahap wawancara LPDP karena takut salah ucap, takut terkesan sombong, atau malah terdengar humble bragging.
Humble bragging adalah cara seseorang memamerkan kemampuannya, tapi dibungkus dengan keluhan, kerendahan hati, atau seolah-olah tidak disengaja atau bisa disebut pamer yang terselubung.
Humble bragging terdengar merendah, padahal sebenarnya ingin memamerkan sesuatu, misalnya, “Nggak nyangka banget bisa menang lomba nasional, padahal aku belum belajar sama sekali...”.
Humble bragging justru bisa membuat wawancaramu terlihat tidak otentik, mengaburkan nilai kontribusi nyata, hingga mengurangi kesan ketulusan dan kredibilitasmu.
Wawancara itu bukan tempat pamer, tapi tempat membuktikan kesiapan dan kontribusimu.
Baca juga: Beasiswa LPDP Dokter Spesialis RSPPU 2025 Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya
2. Fokus Bicara soal Dampak Aksi Nyatamu
Ketika menghadapi soal wawancara, kamu harus fokus menunjukkan dampak atas aksimu, bukan sibuk membicarakan diri sendiri.
Jangan mengatakan "Saya pernah memenangkan 10 lomba.." tapi kamu perlu menunjukkan aksi nyatamu yang telah memberikan dampak pada orang lain.
Misalnya, "Saya menginisiasi program literasi yang menjangkau 20 siswa di desa saya." yang secara tidak langsung menggambarkan dampak upayamu untuk memperkenalkan program literasi di lingkunganmu.
3. Jelaskan Prosesnya, Bukan Hanya Hasilnya
Kemudian, kamu perlu menceritakan proses, bukan hanya membahas hasilnya.
Jangan mengatakan, "Saya juara nasional." tapi ceritakan proses kamu meraih juara tersebut.
Sumber: TribunSolo.com
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.