Pimpinan Komisi I DPR Dukung Komdigi Bekukan Izin Worldcoin dan Worldid
Komisi I DPR dukung Komdigi bekukan sementara Tanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik (TDPSE) milik layanan Worldcoin dan WorldID.
Bahkan lanjut Alfons, sistem world.id bisa membantu menghadapi masalah akun-akun bot buzzer yang banyak disalahgunakan untuk kepentingan negatif.
Akun-akun bot akan bisa dicegah melakukan posting atau memberikan kesan seakan-akan semua bot itu mewakili banyak individu pemilik akun padahal itu adalah bot yang dikendalikan oleh beberapa orang saja.
"Bahkan jika diimplementasikan dengan baik, sistem world.id ini bisa membantu mencegah penyalahgunaan identitas di mana satu individu akan terdeteksi jika membuat KTP, SIM atau paspor lebih dari satu kali, karena meskipun orangnya bisa ganti nama dan identitasnya, tetapi biometriknya akan tetap sama dan terdeteksi oleh sistem," ujarnya.
Tidak hanya itu, Alfons juga merespons soal data bocor imbas pindai retina di aplikasi worldapp tersebut.Kata dia soal data bocor apabila dikelola dan dienkripsi dengan baik serta diaudit oleh institusi terpercaya harusnya cukup terjamin aman.
"Lalu soal data pribadi yang dikelola oleh negara lain. Sebenarnya sudah banyak data pribadi orang Indonesia yang dikelola asing. Dan Komdigi tenang-tenang saja," kata Alfons.
Baca juga: Alami Kebutaan, Aipda Rully Polisi Viral di Polsek Jagakarsa Idap Penyakit Ablasio Retina, Apa Itu?
Alfons kemudian memberikan contoh terkait data pengguna google maps dan Waze yang sangat berharga dan berbahaya kalau bocor dan disalahgunakan.
Demikian pula dengan data-data pribadi di cloud, Microsoft apps, WhatsApp, meta itu semua data berharga.Namun otoritas pemerintah dalam hal ini Komdigi masih belum menyadari soal hal ini.
"Jadi agak memprihatinkan kalau pemerintah kurang menyadari hal ini," kata dia.
Semestinya menurut Alfons, aplikasi worldapp diberikan kesempatan.Atau kalau mau Kementerian Komdigi justru memanfaatkan sistem world.id dan meminta mereka comply.
"Misalnya minta data biometrik orang Indonesia disimpan di Indonesia dan bisa diawasi. Kalau mereka comply Komdigi berikan dukungan. Jadi justru Indonesia bisa dapat teknologi yang baik dan data masyarakat tetap aman," ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.