Senin, 29 September 2025

Hasan Nasbi Mundur

Respons Gerindra, Golkar, dan PKS soal Hasan Nasbi Mundur sebagai Kepala Kantor Komunikasi Presiden

Respons Gerindra, Golkar, dan PKS soal Hasan Nasbi yang mengundurkan diri dari posisinya sebagai Kepala Kantor Komunikasi Presiden (PCO).

TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN
HASAN NASBI MUNDUR - Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi melakukan wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di Studio Tribun Network, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (23/1/2025). Respons Gerindra, Golkar, dan PKS soal Hasan Nasbi yang mengundurkan diri dari posisinya sebagai Kepala Kantor Komunikasi Presiden (PCO). 

TRIBUNNEWS.COM - Hasan Nasbi mengundurkan diri dari posisinya sebagai Kepala Kantor Komunikasi Presiden (PCO) di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Pengumuman itu disampaikan Hasan melalui unggahan akun Instagram Total Politik pada Selasa (29/4/2025).

Pengunduran ini pun mendapatkan reaksi dari sejumlah pihak, di antaranya Partai Gerindra, Partai Golkar, dan PKS.

Gerindra

Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Dahnil Anzar Simanjuntak, menegaskan bahwa pihaknya menghormati keputusan Hasan Nasbi.

“Saya nggak tahu pertimbangannya apa, tapi yang jelas kita menghormati keputusan apa pun yang dibuat Mas Hasan,” ujar Dahnil di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa.

Kemudian, mengenai kemungkinan reshuffle atau penggantian posisi Kepala PCO, Dahnil mengaku belum mendapatkan informasi lebih lanjut.

“Saya nggak tahu. Belum dapat ketemu Pak Presiden, jadi belum dapat update terkait itu,” ucap Dahnil.

Ia menyebut, kriteria Kepala PCO ke depan tetap akan disesuaikan dengan kebutuhan Presiden Prabowo. 

Namun, dirinya tidak dijelaskan secara rinci mengenai nama yang akan mengisi posisi tersebut.

“Tentu pertama yang sesuai kebutuhan presiden, dan Pak Presiden yang paling tahu pola komunikasi yang ingin dibangun." 

"Yang jelas memang salah satu koreksi dari presiden adalah masalah komunikasi. Presiden melakukan self correction kemarin itu,” tutur Dahnil.

Baca juga: 2 Calon Kuat yang Diramalkan Bakal Gantikan Hasan Nasbi jadi Kepala PCO, Orang Dekat Prabowo?

Lebih lanjut, Dahnil menyebut Prabowo sudah mewanti-wanti seluruh anggota kabinet untuk menjaga komunikasi yang baik dengan publik, jangan sampai komunikasi yang disampaikan tidak sensitif kepada publik.

“Semua anggota kabinet harus menyampaikan komunikasi yang baik kepada publik, jangan sampai ada komunikasi yang multitafsir." 

"Jadi sense of sensitivity-nya harus kuat, simpati dan empati juga harus ada,” ungkap Dahnil.

Ketika ditanya siapa calon pengganti Hasan Nasbi, ia mengatakan belum mengetahuinya.

Dahnil juga belum bisa memastikan apakah akan ada penggantinya atau tidak.

Selain itu, mengenai kemungkinan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) merangkap peran sebagai juru bicara presiden, Dahnil menilai itu hal yang lumrah.

“Dalam kabinet itu Mensesneg itu orang yang punya otoritas oleh presiden untuk menjelaskan beberapa hal. Itu dari masa ke masa, dulu ingat loh ada Pak Murdiono,” terangnya.

Golkar

Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, mengaku belum mengetahui secara rinci alasan di balik pengunduran diri Hasan Nasbi.

Namun, Doli menilai langkah itu perlu dilihat sebagai bagian dari upaya memperbaiki komunikasi pemerintahan ke depan.

“Saya tidak tahu alasan pengunduran diri Saudara Hasan Nasbi itu apa persisnya, tapi saya yakin keputusannya diambil secara mandiri,” kata Doli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa.

Doli menegaskan, hingga saat ini belum ada kepastian apakah pengunduran diri tersebut sudah diterima atau belum oleh Presiden Prabowo. 

Menurutnya, proses itu tetap berada sepenuhnya di tangan presiden.

“Pengunduran diri belum tentu otomatis diterima. Itu tergantung keputusan Presiden Prabowo,” ujarnya.

Meski begitu, Doli menilai bahwa secara umum komunikasi pemerintah memang perlu menjadi perhatian serius.

Ia menyebut, membangun komunikasi yang efektif antara pemerintah, lembaga, dan masyarakat merupakan hal krusial, terutama pada masa-masa awal pemerintahan.

“Membangun komunikasi pemerintah, baik ada lembaganya maupun membangun komunikasi langsung dengan masyarakat, memang harus menjadi perhatian yang serius,” jelasnya.

Doli juga menyoroti pentingnya keberadaan juru bicara yang benar-benar memahami pikiran presiden secara langsung.

Ia berpendapat, seorang juru bicara idealnya adalah figur yang sehari-hari berada di sekitar presiden.

Dengan begitu, penyampaian informasi ke publik lebih akurat dan tidak menimbulkan multitafsir.

“Yang menjadi juru bicara itu harus day to day, hour to hour, bahkan minute to minute berada di sekitar presiden." 

"Karena tugas juru bicara adalah menyampaikan apa yang ada di dalam pikiran dan ucapan presiden, bukan menganalisis atau berasumsi,” ucap Doli.

Sebagai contoh, Doli menyinggung penunjukan Prasetyo Hadi sebagai juru bicara presiden.

Menurutnya, Prasetyo memiliki kedekatan yang kuat dengan Presiden Prabowo sehingga dinilai mampu menjadi penghubung efektif antara presiden dengan publik melalui Kantor Komunikasi Presiden.

PKS

Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera, menilai pengunduran diri yang disampaikan Hasan Nasbi menarik perhatian.

"Mas Hasan Nasbi komunikator yang andal. Penjelasan alasan pengunduran dirinya sangat simpatik," kata Mardani saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa.

Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) ini memuji pernyataan Hasan saat mengumumkan pengunduran diri.

"Tidak ada rasa menyalahkan. Cuma ada cerita bahwa saatnya menepi. Memberi kesempatan pada orang lain yang lebih pas," ujar Mardani.

Mardani menuturkan, sebagai lembaga baru, PCO masih berada dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan yang dinamis.

"PCO adalah organ baru. Wajar jika dalam prosesnya terus tumbuh dan berkembang, serta dinamis," ucapnya.

Namun, ia mengingatkan kepada Kepala PCO baru agar siap menghadapi tantangan yang kompleks ke depannya.

"Siapa pun Kepala PCO setelah ini akan punya tantangan yang kompleks. Karena dunia terus berubah. Pemerintahan terus menghadapi lingkungan yang penuh pergolakan," tegas Mardani.

(Tribunnews.com/Deni/Igman/Fersianus)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan