Senin, 29 September 2025

Pendaftaran Sekolah Penyuluh Aktor Resolusi Konflik Dibuka, Ini Syarat dan Link Daftarnya

Pendaftaran PARK (Sekolah Penyuluh dan Penghulu Aktor Resolusi Konflik) 2025 dibuka hingga 8 Mei 2025, simak ini syarat hingga link daftarnya.

Penulis: Lanny Latifah
Instagram @bimasislam
SPARK 2025 - Pengumuman pendaftaran SPARK (Sekolah Penyuluh dan Penghulu Aktor Resolusi Konflik) 2025 di Instagram @bimasislam. Pendaftaran SPARK 2025 dibuka hingga 8 Mei 2025, simak ini syarat hingga link daftarnya. 

TRIBUNNEWS.COM - Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam) Kementerian Agama (Kemenag) tengah membuka pendaftaran program Sekolah Penyuluh dan Penghulu Aktor Resolusi Konflik (SPARK) 2025.

Adapun program ini bertujuan untuk membekali penyuluh agama dan penghulu dengan kompetensi resolusi konflik berbasis keagamaan.

Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah, Arsad Hidayat, menjelaskan SPARK merupakan salah satu ikhtiar untuk memperkuat ketahanan sosial masyarakat melalui peran aktif penyuluh agama dan penghulu.

"Mereka adalah garda terdepan dalam menjaga harmoni dan merawat kerukunan di tengah masyarakat," ujar Arsad di Jakarta, Senin (28/4/2025), dikutip dari laman Kemenag.

Proses pendaftaran SPARK 2025 dibuka mulai 28 April hingga 8 Mei 2025.

Calon peserta wajib mengisi formulir pendaftaran daring melalui tautan di bawah ini (bit.ly/kuySPARK2025) dan memenuhi seluruh persyaratan yang telah ditetapkan.

Link Pendaftaran >>> klik di sini

Lebih lanjut, Arsad mengatakan program ini diperuntukkan bagi penyuluh agama dan Penghulu yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).

Peserta yang lulus seleksi akan mengikuti rangkaian bimbingan teknis (Bimtek) SPARK.

"Penyuluh agama dan penghulu tidak hanya menjadi pengayom masyarakat dalam aspek ibadah dan administrasi keagamaan, tetapi juga harus mampu menjadi aktor yang menginisiasi perdamaian di tengah keragaman masyarakat," jelasnya.

Sebagai bagian dari tahapan seleksi, peserta diminta menulis esai sebanyak 500 hingga 1.000 kata.

Baca juga: Wamenag Sebut Penyuluh Agama Bisa Jaga Toleransi dan Moderasi Beragama

Esai tersebut berisi gambaran tentang kondisi kehidupan beragama serta relasi antarkelompok paham keagamaan di wilayah masing-masing, lengkap dengan data kelompok atau paham yang ada.

Arsad mengatakan, penulisan esai ini bertujuan untuk melihat sensitivitas peserta terhadap dinamika sosial keagamaan di lingkungan mereka.

"Kami ingin memastikan bahwa peserta benar-benar memahami konteks sosial tempat mereka bertugas," jelasnya.

Seleksi peserta akan berlangsung pada 9 hingga 14 Mei 2025.

Kemudian, hasil seleksi akan diumumkan pada 15 Mei 2025 melalui kanal resmi Direktorat Jenderal Bimas Islam.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan