Jumat, 3 Oktober 2025

Masalah Ekonomi Keluarga Bisa Pengaruhi Mental Anak, Begini Antisipasinya 

Orang tua perlu tahu, rasa khawatir terhadap kondisi ekonomi keluarga, bisa memengaruhi kondisi mental anak. 

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Freepik
Ilustrasi keluarga. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kondisi ekonomi dirasakan sedang tidak baik-baik saja untuk sebagian besar masyarakat. 

Tidak mengherankan jika situasi tersebut membuat orang tua merasa khawatir dan was-was.  

Namun, orang tua perlu tahu, rasa khawatir terhadap kondisi ekonomi keluarga, bisa memengaruhi kondisi mental anak. 

Hal ini diungkapkan oleh seorang peneliti di bidang ketahanan sosial dan psikologis Michael Ungar, Ph.D. 

Baca juga: Pelaut Berisiko Tinggi Mengalami Gangguan Kesehatan Mental, Awak Kapal PIS Diberikan Pelatihan

"Selama beberapa tahun, saya telah mempelajari bagaimana kondisi ekonomi memengaruhi kehidupan sehari-hari keluarga.  Sebagian besar menjadi lebih buruk—meskipun dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, juga menjadi lebih baik," ungkapnya dilansir dari Psychology Today, Rabu (30/4/2024). 

Menurut Michael, ekonomi pasang surut sebetulnya hal biasa yang akan sering dihadapi. 

Namun, anak-anak cenderung menganggap orang tua dan pengasuh mereka sering stres dan tidak tersedia secara emosional. 

Dalam penelitiannya, banyak rumah tangga kelas menengah, mengalami banyak perubahan. Khususnya dari fasilitas bermain anak. 

Seperti apakah keluarga tersebut masih memiliki penghasilan untuk mendaftarkan anak mereka dalam olahraga mahal seperti ski atau berkuda

Atau apakah anak tersebut dapat membeli sepatu kets model terbaru. 

"Hal-hal ini mungkin terdengar sepele, tetapi bagi anak yang menikmati hak istimewa ini, kehilangan tersebut dapat meninggalkan noda emosional yang bertahan lama. Sehingga membuat masa depan tampak kurang dapat diprediksi dan masa kini kurang bahagia," imbuhnya. 

Oleh karena itu, untuk mencapai ketahanan keluarga, orang tua perlu memikirkan kembali cara mendukung keluarga di berbagai tingkat sistemik. Michael memberikan beberapa ide terkait hal ini.

Pertama, ketika ekonomi sedang lesu, pastikan ada yang mengawasi anak-anak dari orang tua yang paling terdampak oleh PHK

Itu berarti menyediakan guru, pemimpin agama, dan anggota masyarakat dengan alat yang mereka butuhkan untuk terhubung dengan anak-anak.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved