Prabowo Minta Seluruh Jajaran Direksi BUMN Dievaluasi Mulai Dari Kinerja Hingga Akhlak
Presiden Prabowo Subianto meminta jajaran direksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dievaluasi tidak hanya dari sisi kinerja, tapi juga akhlaknya.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto meminta jajaran direksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dievaluasi tidak hanya dari sisi kinerja, tapi juga akhlaknya.
Prabowo menyerahkan kepada manajemen masing-masing perusahaan untuk mengevaluasi seluruh direksi BUMN.
"Saya serahkan kepada manajemen untuk mengevaluasi semua direksi, dievaluasi kinerjanya, dan wataknya, akhlaknya, dan prestasinya," kata Prabowo Subianto setelah menghadiri acara Townhall Meeting Danantara bersama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Senin (28/4/2025).
Mantan Danjen Kopassus tersebut meminta jajaran direksi yang malas dan melakukan praktik-praktik yang melanggar peraturan untuk diganti.
"Kalau dia tidak berprestasi, kalau dia malas-malasan, kalau dia lakukan praktik-praktik yang enggak benar, menyalahgunakan kewenangan, menyalahgunakan fasilitas, saya minta diganti," katanya.
Baca juga: Rosan Roeslani Pamer 844 BUMN Sudah Resmi Gabung Danantara
Sebaliknya Presiden meminta jajaran direksi yang bekerja dengan baik dan berprestasi untuk dipromosikan.
Prabowo juga mengingatkan agar penilaian dilakukan secara profesional.
"Cari ahli yang baik. Tapi tidak boleh yang tidak profesional. Ya saya bilang jangan memilih atas dasar suku, agama, ras, latar belakang atau atas dasar partai politik, tidak. Ini harus anak-anak Indonesia yang bekerja sebesar-besarnya untuk rakyat Indonesia," katanya.
Baca juga: Sore Ini Prabowo Hadiri Townhall Meeting Danantara dengan BUMN di JCC Senayan
Dalam acara Townhall Meeting Danantara bersama BUMN tersebut turut hadir jajaran direksi perusahaan BUMN, hingga anak, cucu, dan cicit perusahaan BUMN.
Presiden Prabowo mengungkapkan bahwa dalam acara yang digelar secara tertutup tersebut ia mengingatkan jajaran direksi BUMN untuk meninggalkan praktik-praktik yang kurang efisien.
"Saya minta atas nama bangsa dan rakyat, saya minta semua direksi berbuat yang terbaik, tinggalkan praktik-praktik zaman dulu mungkin yang kurang efisien, atau ada praktik-praktik yang enggak benar harus ditinggalkan," kata Prabowo.
Sementara itu CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Rosan Roeslani menuturkan ada 844 perusahaan BUMN resmi menjadi bagian Danantara.
Perusahaan tersebut termasuk anak, cucu, hingga cicit BUMN.
“Sejak dilaunching langsung oleh Bapak Presiden, Alhamdulillah sejak 21 maret seluruh BUMN yang berjumlah 844 ini sudah resmi menjadi bagian dari Danantara Indonesia,” kata Rosan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.