Jumat, 3 Oktober 2025

Akademisi IAIN Kendari: Hadirnya TNI di Kampus Harus Dilihat Secara Konstruktif

La Ode Anhusadar menegaskan bahwa TNI memiliki sejarah panjang dalam berkontribusi terhadap dunia pendidikan di Indonesia.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
Istimewa
KONTRIBUSI TNI UNTUK PENDIDIKAN - Akademisi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, La Ode Anhusadar. Dia menegaskan bahwa TNI memiliki sejarah panjang dalam berkontribusi terhadap dunia pendidikan di Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Akademisi dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, La Ode Anhusadar, menilai kehadiran Tentara Nasional Indonesia (TNI) di lingkungan kampus harus dipahami secara konstruktif.

Dia menegaskan bahwa TNI memiliki sejarah panjang dalam berkontribusi terhadap dunia pendidikan di Indonesia.

“Jika kita menengok ke masa lalu, banyak tokoh pendidikan tinggi berasal dari kalangan militer, khususnya TNI. Ini menunjukkan bahwa sejak awal, TNI bukan entitas asing dalam pembangunan pendidikan nasional,” kata La Ode, Jumat (25/4/2025).

La Ode menekankan pentingnya kolaborasi dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

Menurutnya, TNI dan perguruan tinggi memiliki kekuatan berbeda yang dapat saling melengkapi.

“Kampus unggul dalam bidang IPTEK, sementara TNI membawa nilai-nilai disiplin, integritas, dan nasionalisme. Kombinasi ini sangat potensial untuk memperkuat karakter dan kualitas sumber daya manusia Indonesia,” katanya.

Ia menambahkan, sinergi antara dunia militer dan akademik bisa menjadi langkah strategis dalam menciptakan pendidikan tinggi yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga tangguh secara moral dan kebangsaan.

Terkait munculnya kritik terhadap keterlibatan TNI di lingkungan kampus, La Ode menyayangkan adanya narasi yang justru mengabaikan kontribusi positif institusi militer.

“Tidak sedikit yang lupa bahwa TNI adalah bagian dari sejarah perjuangan dan pembangunan bangsa, termasuk di bidang pendidikan. Kita harus melihat kiprah mereka secara menyeluruh dan objektif,” tegasnya.

Ia pun mendorong agar kerja sama antara TNI dan perguruan tinggi terus diperkuat, terutama dalam membangun pendidikan nasional yang berdaya saing dan berkarakter.

“Sudah saatnya kita meninggalkan kecurigaan yang tidak berdasar dan mulai membuka ruang kolaborasi demi kepentingan bangsa,” tandas La Ode.

Sebelumnya, Markas Besar TNI kembali menanggapi polemik TNI masuk kampus yang menimbulkan pro kontra belakangan ini.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen Kristomei Sianturi menegaskan tidak ada perintah kepada prajurit TNI untuk bertindak represif, mengintimidasi, atau mencampuri urusan internal kampus.

Menurutnya, narasi-narasi salah terkait kehadiran prajurit TNI di lingkungan kampus yang beredar belakangan ini perlu diluruskan.

"Menurut saya narasi miring tadi harus diluruskan bersama. Cuma ngobrol dibilang memata-matai, besok-besok kita makan di kampus UI saja dibilang memata-matai. Kayak saya jemput anak kuliah (nanti) dibilang memata-matai, ya jangan lah. Kita berpikir logis saja," ungkap dia di Mabes TNI Cilangkap Jakarta pada Kamis (24/4/2025).

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved