Senin, 29 September 2025

Penerimaan Mahasiswa Baru

2 Hari UTBK SNBT 2025, Panitia SNPMB Temukan 14 Kasus Kecurangan, Pelaku Rekam Soal Pakai HP

Panitia SNPMB menemukan 14 kasus kecurangan selama 2 hari pelaksanaan UTBK SNBT 2025, alat yang digunakan pelaku tak terdeteksi metal detector.

Penulis: Nurkhasanah
Editor: Sri Juliati
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
UTBK SNBT 2025 - Peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) Tahun 2024 mengikuti ujian hari pertama di Gedung Direktorat Sistem & Teknologi Informasi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Jalan Dr Setiabudhi, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (30/4/2024). Panitia SNPMB menemukan 14 kasus kecurangan selama 2 hari pelaksanaan UTBK SNBT 2025, alat yang digunakan pelaku tak terdeteksi metal detector. 

TRIBUNNEWS.COM - Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) menemukan kasus kecurangan dalam pelaksanaan Ujian Tertulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK SNBT) tahun 2025. 

Seperti diketahui, UTBK SNBT 2025 telah dilaksanakan mulai 23 April 2025. 

Selama dua hari pelaksanaan, Panitia SNPMB 2025 sudah menemukan 14 kasus kecurangan. 

Pada hari pertama UTBK, tercatat ada 9 kasus kecurangan. 

Kemudian bertambah 5 kasus pada hari kedua pelaksanaan UTBK

Saat ini, kasus-kasus tersebut masih didalami oleh Panitia SNPMB

"Kasus kecurangan terjadi pada hari Rabu, 23 April 2025 tercatat ada 9 kasus dan hari Kamis, 24 April 2025 tercatat ada 5 kasus jika dilihat dari pesertanya dari total peserta yang hadir pada sesi 01-04 sebanyak 196.328 (0,0071 persen)."

"Kasus-kasus tersebut masih terus didalami sehingga sangat mungkin akan ada pihak di luar peserta baik internal maupun pihak luar yang terlibat," kata Ketua Umum SNPMB, Eduart Wolok dalam Konferensi Pers SNPMB yang disiarkan langsung melalui YouTube SNPMB ID pada Jumat (25/4/2025). 

Lebih lanjut, Eduart Wolok membeberkan pelaku kecurangan merekam soal menggunakan alat elektronik seperti HP dan recording desktop. 

Oknum yang melakukan kecurangan juga menggunakan cara konvensional dengan remote desktop dengan dikerjakan oleh orang lain di luar lokasi ujian.

"Umumnya kasus-kasus tersebut adalah mengambil soal dengan berbagai macam cara dan sarana teknologi baik dengan perantara hardware dan/atau software (memakai HP, recording desktop dan lainnya) maupun cara konvensional serta melakukan remote desktop, dikerjakan oleh pihak lain di luar lokasi ujian," imbuhnya. 

Baca juga: Kecurangan UTBK 2025 Terungkap Kamera Tersembunyi, SNPMB Perketat Pengawasan

Di kesempatan itu, Eduart Wolok juga menyinggung dugaan bocornya soal UTBK yang ramai dibahas di medial sosial. 

Menanggapi hal itu, panitia SNPMB mengatakan dugaan kebocoran soal tersebut merupakan soal-soal yang sudah keluar di sesi ujian sebelumnya. 

Di sisi lain, panitia mengaku sudah menyiapkan paket soal dalam jumlah banyak. 

Panitia SNPMB juga memastikan soal setiap sesi UTBK berbeda.

"Dugaan 'kebocoran' yang disebutkan di media sosial adalah soal-soal yang sudah keluar pada sesi-sesi sebelumnya."

"Panitia SNPMB sudah menyiapkan paket soal sejumlah sesi yang diselenggarakan dan berbeda untuk setiap sesinya kecuali soal-soal yang dipergunakan untuk penyetaraan," tandas Eduart Wolok

(Tribunnews.com/Nurkhasanah)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan