Senin, 6 Oktober 2025

Mensos Gus Ipul: Persiapan Sekolah Rakyat Sudah 50 Persen, Ditargetkan Selesai Tahun Ini

Kementerian Sosial (Kemensos) masih menggodok rencana pemerintah mendirikan Sekolah Rakyat yang dikhususkan untuk masyarakat ekonomi rendah.

Tribunnews.com/Abdi Ryanda
SEKOLAH RAKYAT - Menteri Sosial, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul memberikan keterangan terkait kesiapan Sekolah Rakyat usai menghadiri kegiatan Pembahasan dan Klarifikasi Usulan Penyelenggaraan Sekolah Rakyat dari Pemerintah Daerah dan Perguruan Tinggi di Gedung Konvensi TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (23/4/2025). Dalam hal ini, Gus Ipul menyebut persiapan sudah 50 persen. (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Sosial (Kemensos) masih menggodok rencana pemerintah mendirikan Sekolah Rakyat yang dikhususkan untuk masyarakat ekonomi rendah.

Menteri Sosial, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan sejauh ini, kesiapan Sekolah Rakyat sendiri sudah mencapai setengah dari keseluruhannya.

Hal itu dikatakan Gus Ipul saat meninjau kegiatan Pembahasan dan Klarifikasi Usulan Penyelenggaraan Sekolah Rakyat dari Pemerintah Daerah dan Perguruan Tinggi di Gedung Konvensi TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (23/4/2025).

"Persiapannya secara keseluruhan bisa dikatakan baru 70 persen. Belum sampai juga karena renovasinya kan baru dimulai kira-kira kapan renovasinya itu, kalau enggak salah mulai Mei ini. Jadi kan ada renovasi segala macam, ya baru 50-an persen lah kalau di rata-rata secara keseluruhan," kata Gus Ipul.

Sejauh ini, kata Gus Ipul, sudah ada 280 Kabupaten-Kota yang mengajukan untuk pembangunan Sekolah Rakyat dan sudah memenuhi syarat.

Namun, nantinya akan ditindaklanjuti melalui rapat untuk kemudian menentukan daerah-daerah mana yang bisa diikutkan dalam tahap pertama hingga titik-titik lokasi yang bisa dibuka untuk proses belajar-mengajar di tahun ini.

"Yang sudah pastikan 53, sekarang ada 80 lagi lebih yang disurvei oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Nah jika gedung-gedung yang direvitalisasi atau butuh renovasi itu layak untuk dipergunakan proses belajar-mengajar, maka tentu akan kita pertimbangkan untuk dimulai tahun ini pula," ucapnya.

Gus Ipul merinci soal persyaratan lahan yang bisa digunakan untuk menjadi Sekolah Rakyat. Adapun desain terbaru dari Kementerian Pekerjaan Umum mengharuskan agar lahan yang digunakan minimal 7 hektare.

"Kenapa? Karena kita perlu fasilitas-fasilitas pendukung guna proses belajar-mengajarnya mulai dari perumahan guru, asrama, tempat belajarnya siswa, sarana-prasarana olahraga dan kebutuhan-kebutuhan ekstra kurikuler yang lain. Jadi ini memang ada perkembangan-perkembangan yang harus disesuaikan oleh daerah," ungkapnya.

Untuk informasi, Sekolah Rakyat ditargetkan mulai beroperasi pada tahun ajaran 2025/2026, tepatnya pada Juli 2025.

Sementara itu, proses penerimaan peserta didik dan rekrutmen tenaga pendidik akan dimulai pada April 2025.

Peserta didik akan diseleksi melalui berbagai tahapan, termasuk seleksi administratif, di mana anak-anak yang berhak mendaftar adalah mereka yang termasuk dalam Desil 1 dan 2 Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN).

Selanjutnya, calon siswa akan menjalani tes potensi akademik, psikotes, kunjungan rumah (home visit), wawancara dengan orang tua, serta pemeriksaan kesehatan.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved