Sosok Arif Suhartono, Dirut PT Pelindo yang Tengah Disorot, Eks Dirut Pelabuhan Tanjung Priok
Berikut ini sosok Dirut Pelindo, Arif Suhartono yang didesak mundur oleh serikat pekerja. Buntut kemacetan di Tanjung Priok.
TRIBUNNEWS.COM - Direktur Utama (Dirut) PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), Arif Suhartono tengah disorot seiring buntut kemacetan parah yang sempat terjadi di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Lantaran kemacetan tersebut sejumlah serikat buruh mendesak Dirut Pelindo dicopot.
Desakan itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI), Ilhamsyah yang juga mewakiliki Federasi Buruh Transportasi Pelabuhan Indonesia (FBTPI), dan Serikat Buruh Transportasi Perjuangan Indonesia (SBTPI).
“Tuntutan kami, pecat Dirut PT Pelindo, Dirut PT Multi Terminal Indonesia (MTI) dan Dirut PT New Priok Container Terminal One (NPCT1), dan bongkar gerbang utama (common gate MTI) serta hapuskan kebijakan melewati gerbang (gate pass) berbayar,” ujar Ilhamsyah di Jakarta, Senin (21/4/2025), mengutip Kompas.com.
Lantas siapakah sosok Arif Suhartono?
Arif Suhartono diangkat untuk pertama kalinya sebagai Dirut Pelindo berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pelabuhan Indonesia II Nomor SK-69/MBU/03/2020 tanggal 2 Maret 2020.
Arif menjabat Dirut Pelindo untuk periode 2020 hingga 2025.
Lantas berikut pengalaman kerja Arif Suhartono, mengutip pelindo.co.id:
- Direktur Operasi PT Multi Terminal Indonesia (2010-2012)
- Direktur Komersial PT Multi Terminal Indonesia (2012-2013)
- Direktur Utama PT Terminal Peti Kemas Indonesia (2013-2014)
Baca juga: Komisi VII Dorong Sinergi Kementerian Untuk Hindari Terulangnya Kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok
- Pj. PMO Leader PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)/IPC (2014)
- Direktur Utama Rukindo PT Pengerukan Indonesia (2014-2015)
- Direktur Utama PT Pelabuhan Tanjung Priok (2015-2017)
- Direktur Utama PT Pengembang Pelabuhan Indonesia (2017-2019)
- Direktur Komersial PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) (2019-2020)
- Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) (2020 - 2021)
- Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Persero) (2021-Sekarang)
Riwayat Pendidikan:
- S1 bidang Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung (1994)
- S2 bidang Infrastructure Management dari Yokohama National University Jepang (2001)
- S2 bidang Business Administration dari Nanyang Technological University Singapura (2017)
Kemacetan di Tanjung Priok
Kemacetan di kawasan pelabuhan, khususnya di New Priok Container Terminal One (NPCT1) terjadi sejak Rabu (16/4/2025).
Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Utama Tanjung Priok, M Takwim, menyebut jika kemacetan panjang itu terjadi akibat lonjakan aktivitas bongkar muat di Terminal NPCT1, menyusul kedatangan tiga kapal kontainer besar secara bersamaan.
“Untuk hari itu memang ada tiga kapal yang tiba bersamaan di NPCT 1, sehingga terjadi peningkatan volume bongkar muat mencapai di atas 4.000,” ujar Takwim dalam konferensi pers, Jumat (18/4/2025).
Volume tersebut hampir dua kali lipat dari kapasitas harian terminal yang hanya 2.500 kontainer.
Akibatnya, antrean truk mengular hingga ke luar pelabuhan dan menyebabkan kemacetan yang turut berdampak pada arus lalu lintas sekitar.
Menurut Takwim, kondisi tersebut belum pernah terjadi sebelumnya.
"Ini baru pernah terjadi di NPCT 1 dengan volume yang 4.000 sekian,” tegasnya.
Kompensasi
PT Pelindo bersama KSOP Tanjung dan Polres Pelabuhan akhirnya memberikan sejumlah kompensasi kepada para sopir truk logistik yang terdampak macet.
Beberapa kompensasi yang diberikan oleh pengelola pelabuhan antara lain adalah pembebasan biaya gate pass yang kedaluwarsa.
Direktur Eksekutif Pelindo Regional 2, Drajat Sulistyo, mengatakan pihaknya telah memberikan diskresi agar sopir tidak dikenai biaya tambahan akibat keterlambatan masuk terminal.
“Kami kompensasi terhadap hal-hal yang memang seperti menambah waktu pembatasan TILA-nya, kami perpanjang, dan kami tidak tarik biaya. Itu juga kami selesaikan,” kata Drajat dalam konferensi pers di kantor KSOP Tanjung Priok, Jumat (18/4/2025).
Demi mempercepat arus truk masuk ke NPCT1, gate otomatis sempat dibuka manual.
"Beberapa kali kami juga melepas gate untuk tapping gate-nya, juga kami gratiskan,” ujarnya.
Kompensasi juga mencakup bantuan operasional di luar pelabuhan.
Beberapa sopir yang sempat terjebak kemacetan di jalan arteri dibantu masuk ke tol.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Alfarizy Ajie Fadhillah) (Kompas.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.