Senin, 29 September 2025

Monolog Wapres Gibran

Monolog Wapres Gibran soal Bonus Demografi Dinilai Cari Perhatian Anak Muda & Terdapat Motif Politik

Peneliti BRIN Lili Romli mengomentari soal video monolog yang dibuat oleh Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka yang membahas soal bonus demografi.

|
Tangkapan Layar YouTube Gibran Rakabuming
BONUS DEMOGRAFI - Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka tiba-tiba berbicara mengenai bonus demografi yang sedang terjadi di Indonesia, Sabtu (19/4/2025). Peneliti BRIN Lili Romli mengomentari soal video monolog yang dibuat oleh Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka yang membahas soal bonus demografi. 

TRIBUNNEWS.COM - Peneliti Senior Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lili Romli mengomentari soal video monolog yang dibuat oleh Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.

Diketahui dalam video monolog tersebut, Wapres Gibran membahas soal bonus demografi.

Lili menilai dari monolog itu Gibran tengah mencoba mencari perhatian publik.

Terutama menarik perhatian kalangan muda, karena ia mengangkat tema bonus demografi.

Dengan status Gibran sebagai Wapres, Lili juga menilai setiap tindakannya cenderung sarat akan motif politik.

“Setiap pejabat politik, apalagi setingkat wapres, setiap tindakan dan ucapannya cenderung memiliki atau bermotif politik."

"Begitu juga publik cenderung akan menilai seperti itu, ada motif politik, tidak dalam ruang yang vakum."

“Nah, tampaknya Wapres, melalui tim medianya, mencoba menarik perhatian publik, khususnya kalangan muda, dengan mengusung tema bonus demografi yang disampaikan secara monolog tersebut,” kata Lili dilansir Kompas.com, Minggu (20/4/2025).

Lebih lanjut Lili mengungkap, motif politik ini akan semakin terlihat karena seorang wapres umumnya hanya menunggu tugas yang diberikan presiden karena statusnya sebagai pembantu presiden.

Namun, langkah Gibran membuat video monolog dinilai memperjelas maksud politik di baliknya.

Menurut Lili, monolog yang dibawakan Gibran dengan gaya terstruktur dan sistematis itu merupakan bagian dari strategi komunikasi politik untuk menarik simpati generasi muda.

Baca juga: Bukan Gibran, Zulkifli Hasan Dorong Kader PAN Bertarung Jadi Calon Wakil Presiden di Pemilu 2029

Pasalnya dengan format monolog ini, Gibran bisa menghindari risiko salah ucap.

Selain itu format monolog ini bisa terlihat lebih menarik di mata publik.

Pemilihan tema bonus demografi ini juga dinilai menyentuh keresahan generasi muda soal masa depan mereka.

“Dengan disampaikan secara monolog, dengan tutur kata yang teratur dan sistematis, jika direspons positif oleh kalangan muda tentu bisa menyedot perhatian dan simpati. Ini bisa menjadi modal sosial dan politik untuk Wapres ke depan," tutur Lili.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan