Sabtu, 4 Oktober 2025

Hakim Pengadilan Terlibat Suap, Said Didu Minta Presiden Prabowo Segera Benahi Aparat Hukum

Said Didu desak Prabowo benahi aparat hukum usai hakim PN Jaksel terlib at suap. Ia tantang bongkar kasus Pertamina dan pagar laut PIK-2

Tribunnews/Lita Febriani
SUAP HAKIM - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu merespons kasus terkini yang melibatkan beberapa majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan dalam kasus suap penanganan perkara 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu merespons kasus terkini yang melibatkan beberapa majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan dalam kasus suap penanganan perkara.

Menurut Said Didu, peristiwa tersebut mencerminkan masih gagalnya upaya penegakan hukum oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

"Coba bayangkan di depan mata kita, bagaimana kami bisa percaya bahwa Bapak (Prabowo) bisa menegakkan hukum. Di tengah penyidik yang korupsi, penuntut yang korupsi, hakim yang korupsi," kata Said Didu saat memberikan sambutan di acara Silaturahmi Purnawirawan Prajurit TNI dengan Tokoh Masyarakat di Kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (17/4/2025).

Menurut mantan Sekretaris Menteri BUMN tersebut, Prabowo sebagai pemimpin tertinggi penegakan hukum di republik ini harus segera melakukan pembenahan.

Hal itu penting agar kepercayaan publik kepada Prabowo dalam menangani persoalan hukum di Indonesia tidak ternodai.

"Kalau Bapak nggak bisa membenahi ini, maka izinkan kami mengurangi kepercayaan bahwa Bapak bisa menegakkan hukum," kata dia.

Baca juga: Dukung Prabowo, Said Didu: Penghapusan Kuota Putus Kongkalikong Penguasa - Mafia Impor

Ia bahkan menantang Presiden Prabowo Subianto untuk melakukan perombakan aparat penegak hukum yang ada saat ini.

Menurutnya, pergantian pimpinan aparat perlu dilakukan jika memang hanya berisi oknum-oknum yang korup.

"Clear. Sangat sederhana. Apakah Bapak bisa mengganti aparat-aparat hukum yang jelas-jelas sudah jadi sarangnya koruptor," ujar Said Didu.

Ia lantas berkelakar, apabila Prabowo merasa tidak mampu melakukan hal demikian, maka kecurigaan publik terhadap pemerintahan saat ini terbukti.

Di mana, publik—kata dia—menilai ada sosok yang ditakuti oleh Presiden Prabowo dalam membuat kebijakan, khususnya terkait penegakan hukum.

"Kalau Bapak (Prabowo) belum bisa menegakkan itu, kami menganggap bahwa Bapak masih ketakutan oleh oligarki dan Solo," tandasnya.

Hanya saja, Said Didu tidak menjelaskan lebih lanjut siapa sosok yang menurutnya ditakuti oleh Prabowo tersebut.

Sebelumnya, Said Didu juga menyoroti kinerja pemerintahan Prabowo Subianto dalam pemberantasan korupsi.

Menurutnya, saat ini implementasi penegakan hukum dalam kasus korupsi belum berjalan dengan baik dan tidak sesuai dengan janji Prabowo saat kampanye Pilpres 2024.

Kata Said Didu, seharusnya Prabowo kini membuktikan apa yang pernah dikampanyekannya dan tidak sekadar menjadi “omon-omon” belaka.

"Sudah sering sekali omon-omon tentang korupsi, tapi faktanya di lapangan tidak jalan. Itu yang kedua yang saya minta, Pak Prabowo, berdirilah di depan untuk memberantas korupsi. Jangan hanya pidato, sudah cukup pidatonya," kata Said Didu di acara yang sama.

Said Didu juga menyoroti kasus korupsi yang terjadi di PT Pertamina.

Menurutnya, kasus yang merugikan negara hingga hampir Rp1 kuadriliun itu seolah hilang ditelan bumi dan tidak ada tindak lanjut untuk mengusut siapa dalangnya.

"Kasus Pertamina tenggelam dan kami tidak bodoh. Kami tahu siapa yang menenggelamkan kasus itu," katanya.

Baca juga: Video Emosi Said Didu Meledak saat Cabut Pagar Laut: Para Oligarki Kalian Zalim, Rampok Negara

Perkara kedua yang ia soroti adalah pembangunan pagar laut di pesisir Pantai Banten, tepatnya di kawasan PIK-2.

Menurutnya, kasus itu seharusnya bisa segera ditangani oleh aparat penegak hukum yang berada di bawah kendali Prabowo, jika mantan Menhan itu memang serius memberantas korupsi.

"Menyelesaikan warga PIK-2 aja nggak bisa. Coba serahkan kepada Bapak-Bapak yang bintang empat di depan saya ini, selesai itu barang. Kasus yang menurut saya kecil, tapi pada takut. Di dekat Jakarta, nggak bisa diselesaikan," ujarnya.

Atas dasar itu, Said Didu mendorong Presiden Prabowo untuk menggerakkan seluruh instrumen penegakan hukum dalam menindak perkara-perkara korupsi.

"Nah, tunjukkanlah dua saja yang kami suarakan, Pak Prabowo: satu, bongkar korupsi Pertamina sampai ke biang keroknya; yang kedua, selesaikan kasus PIK-2. Kami akan mengandalkan Bapak kalau Bapak sudah berhasil mencoba menyelesaikan korupsi," tandas Said Didu.

Sebagai informasi, acara Silaturahmi Purnawirawan Prajurit TNI dengan Tokoh Masyarakat ini turut dihadiri oleh sejumlah pensiunan jenderal TNI.

Di antaranya yakni mantan Dankormar Letjen TNI (Purn) Suharto, mantan KSAL Laksamana TNI (Purn) Slamet Subianto, hingga mantan KSAU Marsekal TNI (Purn) Hanafi Asnan, serta sejumlah tokoh masyarakat lainnya, seperti Ratna Sarumpaet, Roy Suryo, dan Said Didu.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved