Jumat, 3 Oktober 2025

Istana, Puan, hingga Elite Golkar Bersuara soal Isu 'Matahari Kembar' di Pemerintahan

Istana, elite Golkar hingga Demokrat tanggapi isu 'matahari kembar' di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Bobby Wiratama
Tribunnews.com/Fersianus Waku
MENTERI KUNJUNGI JOKOWI - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Puan Maharani, saat ditemui di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/4/2025). Puan tanggapi soal anggapan kunjungan sejumlah menteri Presiden Prabowo Subianto ke rumah Presiden ke-7 RI Joko Widodo memunculkan kesan adanya 'matahari kembar' dalam pemerintahan. (Fersianus Waku) 

Ia dengan tegas menepis isu tersebut. 

Puan menekankan bahwa yang menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia saat ini adalah Presiden Prabowo Subianto.

“Matahari kembar? Presiden saat ini Presiden Prabowo Subianto,” kata Puan, dilansir Kompas.com, Senin (14/4/2025).

Soal banyak menteri yang berkunjung ke rumah Jokowi di Solo, Puan menilai itu bagian dari silaturahmi.

Terlebih ini masih dalam momen Lebaran 2025, di mana memang banyak orang yang melakukan silaturahmi.

"Silaturahmi di masa Lebaran akan sangat baik,” imbuh Puan.

Sekjen Golkar: Jangan Semua Ditarik ke Politik 

Sekjen Partai Golkar, Muhammad Sarmuji, juga menegaskan bahwa pertemuan para menteri di rumah Jokowi sebatas silaturahmi lebaran. 

"Jadi sesuatu yang wajar sebenarnya, tidak perlu dikhawatirkan, dan kita mesti membedakan yang betul-betul silaturahmi atau acara kemanusiaan, atau mana yang berbau politik," kata Sarmuji, dalam tayangan YouTube Kompas TV, Minggu (13/4/2025). 

"Jangan semua dikaitkan politik. Kalau nanti semua ditarik ke dalam politik, nanti orang nggak mau silaturahmi, nanti nggak enak sama Istana," lanjutnya. 

Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia (kedua dari kiri) dan Sekjen DPP Partai Golkar Sarmuji (ketiga dari kiri) saat tiba di Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (7/11/2024).
MENTERI KUNJUNGI JOKOWI - Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia (kedua dari kiri) dan Sekjen DPP Partai Golkar Sarmuji (ketiga dari kiri) tiba di Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (7/11/2024).  Muhammad Sarmuji menanggapi anggapan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera yang menilai kunjungan sejumlah menteri Presiden Prabowo Subianto ke kediaman Presiden ke7 RI Joko Widodo (Jokowi) di Solo, Jawa Tengah memunculkan kesan adanya 'matahari kembar' dalam pemerintahan. (Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra)

Ia mengatakan, wajar jika para menteri kabinet Prabowo bersilaturahmi ke Jokowi, mengingat mantan Wali Kota Solo itu adalah sosok yang dianggap sebagai orang tua sekaligus atasan mereka selama menjabat.

"Nggak ada sesuatu yang spesial, yang khusus nggak ada. Karena ini momentumnya lebaran, sewajarnya orang yang merayakan lebaran kita pasti mengingat orang-orang tua kita, sahabat kita," katanya. 

"Dan kebetulan Pak Jokowi adalah orang tua sekaligus Presiden saat mereka menjadi menteri," lanjutnya. 

Terkait tidak hadirnya kader PKS dalam silaturahmi tersebut, Sarmuji menyebut hal itu juga lumrah karena selama era Jokowi tidak ada kader PKS yang menjadi menteri.

"Kalau orang PKS nggak ada yang ke sana, karena pas Pak Jokowi nggak ada orang PKS yang jadi menteri."

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved