Pertemuan Prabowo dengan Megawati
Budi Gunawan Mengaku Ikut Menjembatani Komunikasi Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri
Menko Polkam Budi Gunawan mengaku ikut menjembatani komunikasi antara Presiden Prabowo Subianto dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Termasuk Prabowo yang menolak berkomentar ketika ditanya mengenai pertemuan senyapnya dengan Ketua Umum PDIP itu.
Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, menduga pertemuan senyap itu bisa jadi sebagai bentuk usaha Prabowo menjaga perasaan Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi).

Baca juga: PKS Tak Masalah Megawati Dukung Pemerintahan Prabowo: Memang Harus ada Kolaborasi
"Pertemuan tertutup itu juga bisa jadi dimaknai sebagai upaya menjaga perasaan Joko Widodo. Prabowo tak ingin dinilai menjauhi Jokowi," kata Jamiluddin, Selasa (8/4).
Dia menilai pertemuan tertutup itu bisa untuk menjaga keseimbangan antara Jokowi dan Megawati.
Politik seperti ini, lanjut Jamiluddin, dimaksudkan untuk menjaga harmonisasi hubungan Prabowo dengan Jokowi dan Megawati.
"Hal itu dilakukan karena Prabowo penganut politik akomodatif. Prabowo ingin menjaga harmoni dengan merangkul semua tokoh nasional, termasuk Megawati dan Jokowi," ucap Jamiluddin.
Baca juga: Jubir PKS: Pertemuan Prabowo-Megawati Insyaallah Menjadi Energi yang Positif untuk Bangsa
Pertemuan Prabowo dan Megawati disebut terkesan disembunyikan dan lebih politis.
Padahal, kata dia, pertemuan dua tokoh nasional itu seharusnya terbuka sebagaimana lazimnya di era demokrasi.
"Karena itu, pertemuan tersebut sebagai ajang bargaining. Megawati bisa saja menginginkan kader PDIP tidak dioyok-oyok, seperti yang dialami Sekjennya Hasto," kata Jamiluddin.
Hal senada dikatakan Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno.
Ia menilai apabila kabar pertemuan antara Prabowo dan Megawati benar terjadi, itu menunjukkan adanya kerja sama politik antara PDIP dan Partai Gerindra.
Baca juga: Golkar Tak Persoalkan Jika PDIP Tetap Oposisi Setelah Pertemuan Prabowo-Megawati
Menurut Adi, pertemuan keduanya itu juga mempertegas hubungan antara Megawati dan Prabowo sebagai sahabat lama yang kini dapat bekerja sama secara politik.
Ia juga menyoroti pertemuan itu yang diduga dilakukan secara tertutup. Langkah itu mungkin diambil untuk menjaga perasaan pendukung Prabowo yang belum sepenuhnya menerima PDIP bergabung dalam pemerintahan.
Adi juga menyebut ada pihak yang tidak happy, yaitu pihak Solo. Pihak Solo yang dimaksud adalah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
“Ya banyak pihak yang mengatakan bahwa salah satu pihak yang mungkin tidak happy dan tidak menerima jika PDIP menjadi bagian dari Prabowo adalah pihak Solo,” ujar Adi.
Baca juga: Pertemuan Megawati dan Prabowo Dinilai Perkuat Soliditas Politik Nasional Hadapi Dinamika Global
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.