Jumat, 3 Oktober 2025

Pertemuan Prabowo dengan Megawati

Budi Gunawan Mengaku Ikut Menjembatani Komunikasi Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri

Menko Polkam Budi Gunawan mengaku ikut menjembatani komunikasi antara Presiden Prabowo Subianto dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Tribunnews.com/ Abdi Ryanda Shakti
PERTEMUAN MEGAWATI-PRABOWO - Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menkopolkam), Budi Gunawan angkat suara soal polemik RUU TNI usai menghadiri acara buka bersama TNI-Polri di Lapangan Mabes Polri, Jakarta, Senin (17/3/2025). Menko Polkam Budi Gunawan mengaku ikut menjembatani komunikasi antara Presiden Prabowo Subianto dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. 

Termasuk Prabowo yang menolak berkomentar ketika ditanya mengenai pertemuan senyapnya dengan Ketua Umum PDIP itu.

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, menduga pertemuan senyap itu bisa jadi sebagai bentuk usaha Prabowo menjaga perasaan Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi). 

PRABOWO KUNJUNGI MEGAWATI - Presiden Prabowo Subianto bertemu Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, pada Senin (7/4/2025) malam, di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat. Ketua Harian Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menyatakan pertemuan kedua tokoh ini adalah silaturahmi Hari Raya Idul Fitri.
PRABOWO KUNJUNGI MEGAWATI - Presiden Prabowo Subianto bertemu Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, pada Senin (7/4/2025) malam, di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat. Ketua Harian Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menyatakan pertemuan kedua tokoh ini adalah silaturahmi Hari Raya Idul Fitri. (TRIBUNNEWS/IST)

Baca juga: PKS Tak Masalah Megawati Dukung Pemerintahan Prabowo: Memang Harus ada Kolaborasi 

"Pertemuan tertutup itu juga bisa jadi dimaknai sebagai upaya menjaga perasaan Joko Widodo. Prabowo tak ingin dinilai menjauhi Jokowi," kata Jamiluddin, Selasa (8/4).

Dia menilai pertemuan tertutup itu bisa untuk menjaga keseimbangan antara Jokowi dan Megawati. 

Politik seperti ini, lanjut Jamiluddin, dimaksudkan untuk menjaga harmonisasi hubungan Prabowo dengan Jokowi dan Megawati. 

"Hal itu dilakukan karena Prabowo penganut politik akomodatif. Prabowo ingin menjaga harmoni dengan merangkul semua tokoh nasional, termasuk Megawati dan Jokowi," ucap Jamiluddin.

Baca juga: Jubir PKS: Pertemuan Prabowo-Megawati Insyaallah Menjadi Energi yang Positif untuk Bangsa

Pertemuan Prabowo dan Megawati disebut terkesan disembunyikan dan lebih politis. 

Padahal, kata dia, pertemuan dua tokoh nasional itu seharusnya terbuka sebagaimana lazimnya di era demokrasi. 

"Karena itu, pertemuan tersebut sebagai ajang bargaining. Megawati bisa saja menginginkan kader PDIP tidak dioyok-oyok, seperti yang dialami Sekjennya Hasto," kata Jamiluddin.

Hal senada dikatakan Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno. 

Ia menilai apabila kabar pertemuan antara Prabowo dan Megawati benar terjadi, itu menunjukkan adanya kerja sama politik antara PDIP dan Partai Gerindra. 

Baca juga: Golkar Tak Persoalkan Jika PDIP Tetap Oposisi Setelah Pertemuan Prabowo-Megawati

Menurut Adi, pertemuan keduanya itu juga mempertegas hubungan antara Megawati dan Prabowo sebagai sahabat lama yang kini dapat bekerja sama secara politik. 

Ia juga menyoroti pertemuan itu yang diduga dilakukan secara tertutup. Langkah itu mungkin diambil untuk menjaga perasaan pendukung Prabowo yang belum sepenuhnya menerima PDIP bergabung dalam pemerintahan. 

Adi juga menyebut ada pihak yang tidak happy, yaitu pihak Solo. Pihak Solo  yang dimaksud adalah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). 

“Ya banyak pihak yang mengatakan bahwa salah satu pihak yang mungkin tidak happy dan tidak menerima jika PDIP menjadi bagian dari Prabowo adalah pihak Solo,” ujar Adi. 

Baca juga: Pertemuan Megawati dan Prabowo Dinilai Perkuat Soliditas Politik Nasional Hadapi Dinamika Global

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved