Lebaran 2025
Polemik Pemakaian Mobil Dinas untuk Mudik, Dedi Mulyadi Bakal Panggil Seluruh Kepala Daerah di Jabar
Dedi Mulyadi akan memanggil para Bupati dan Wali Kota seluruh Jawa Barat termasuk Wali Kota Depok Supian Suri
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan, dirinya bakal memanggil para Bupati dan Wali Kota seluruh Jawa Barat termasuk Wali Kota Depok Supian Suri imbas adanya penggunaan mobil dinas untuk keperluan mudik lebaran.
Kata dia, pemanggilan tersebut untuk memberikan penegakan kepada jajaran kepala daerah di Jawa Barat agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi.
Adapun pemanggilan tersebut akan dilakukan oleh Kang Dedi Mulyadi (KDM) pada awal pekan mendatang.
"Tanggal 8 akan kita undang bupati walikota, termasuk walikota Depok. Termasuk nanti ada hal-hal yang akan menjadi titik tekan kita agar peristiwa serupa tidak terulang lagi," kata Dedi Mulyadi saat ditemui awak media di Kediaman Dinas Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Kompleks Widya Chandra III Nomor 10, Jakarta Selatan, Rabu (2/4/2025).
Dirinya lantas menyinggung soal pemberian izin dari Wali Kota Depok Supian Suri agar staffnya bisa menggunakan mobil dinas untuk mudik itu.
Kata dia, keputusan yang membuat kehebohan di publik itu dinilai wajar, lantaran Supian Suri merupakan pejabat daerah yang baru menjabat.
"Iya teguran dulu, kan walikota baru jadi masih latihan," tandas dia.
Sebelumnya, Wakil Menteri Dalam Negeri RI (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menegaskan, setiap kepala daerah maupun pejabat negara untuk tidak menggunakan fasilitas dinas termasuk mobil untuk keperluan pribadi seperti mudik lebaran.
Pernyataan itu disampaikan Bima Arya menanggapi terkait ramainya kabar ada pejabat daerah dalam hal ini Wali Kota Depok Supian Suri yang memperbolehkan penggunaan mobil dinas untuk mudik.
Kata dia, pemberian fasilitas dinas itu memang dilakukan oleh Supian untuk memberikan reward kepada staf, namun hal tersebut tidak dibenarkan.
"Itu clear. Ya itu clear. Jadi kami memahami ada kepala daerah yang ingin mereward staff-nya. Tapi ya tidak seperti itulah mekanismenya. Banyak cara untuk memberikan perhatian, tetapi tidak dengan fasilitas dinas," kata Bima Arya saat ditemui usai menghadiri open house di kediaman dinas Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Kompleks Widya Chandra III Nomor 10, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (2/4/2025).
Terlebih kata Bima Arya, penggunaan fasilitas dinas tersebut membuka adanya potensi kerugian negara yang ditimbulkan.
Tak hanya itu, kata politikus dari PAN tersebut bahwa sejatinya mobil dinas tersebut selalu digunakan oleh lembaga.
"Karena bisa dibayangkan kalau dibolehkan ya maka ada mobilisasi fasilitas daerah, fasilitas negara yang digunakan oleh para kepala daerah yang menimbulkan risiko potensi kerugian negara," kata dia.
"Dan ini kan juga libur ini juga banyak yang tetap piket dan bekerja. Ini juga butuh mobil dinas juga. Jadi jangan sangka bahwa libur ini semuanya libur. Enggak," sambung Bima Arya.
Lebaran 2025
Order Penumpang inDrive Intercity Melonjak Hingga 5 Kali Lipat Selama Mudik Lebaran 2025 |
---|
Menhub Dudy Purwagandhi Ungkap Angka Korban Meninggal Dunia Selama Arus Mudik Lebaran 2025 Turun |
---|
Pekan Depan, Komisi V DPR Agendakan Rapat Bahas Evaluasi Pelaksanaan Mudik 2025 |
---|
Mudik Lebaran 2025 Berjalan Baik, Kebijakan Kapolri hingga Kinerja Polantas Dapat Catatan Positif |
---|
Survei: 91,2 Persen Masyarakat Puas Kebijakan One Way dan Contraflow Saat Mudik Lebaran 2025 |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.