Mudik Lebaran 2025
Mudik Lebaran 2025: Pemudik Tempuh Perjalanan 18 Jam dari Depok ke Solo, Tol Cipali Macet Parah
Seorang pemudik menempuh perjalanan 18 jam saat menempuh perjalanan untuk sampai di kampung halamannya Solo, Jawa Tengah.
Akibatnya, perjalanan Tangerang ke Cirebon, ia membutuhkan waktu 12 jam perjalanan.
Melalui akun media sosial TikTok-nya, pemilik akun Cak Rochim membagikan momen selama perjalanan mudiknya bersama keluarga.
Cak Rochim berangkat dari Tangerang Selatan pukul 06.00 WIB pada Kamis (27/3/2025).
Namun setelah menempuh perjalanan empat jam, Cak Rochim baru mencapai Tol Cipali KM 110 alias wilayah Subang.
Dalam akun TikTok-nya, Cak Rochim memperlihatkan kondisi Tol Cipali yang padat merayap.
"Parah, parah, parah, kemacetan parah, ini pemandangan KM 110 Tol Cipali. Saya laporkan dari arus mudik langsung dari titik KM 110 Tol Cipali kemacetan begitu parah, bahkan di sisi kiri mobil atau kemacetan begitu parah sampai tidak bergerak. Sisi kanan masih bisa merayap. Ini terjadi juga gerimis. Tadi saya berangkat dari wilayah Ciputat Tangsel pukul 06.00 pagi, sampai KM 110 Tol Cipali sekitar pukul 10.05 Wib dan benar-benar kemacetan luar biasa," ungkap Cak Rochim dalam unggahannya, dilansir TribunnewsBogor.com, Jumat.
Cak Rochim lalu merasa lega setelah akhirnya pihak kepolisian memberlakukan contra flow.
"Oneway contraflow dibuka, jalur Tol Cipali terurai. Langsung lancar jaya. Terima kasih Ditlantas Polri," pungkas Cak Rochim.
Namun kelegaan Cak Rochim akan kemacetan tak bertahan lama.
Sebab beberapa kilometer selanjutnya, Cak Rochim kembali terjebak macet parah.
Bahkan mobil yang dikemudikannya tak bisa melaju cepat di Tol Cipali.
"Stuck macet parah lagi di KM 177," imbuh Cak Rochim.
Hingga akhirnya pada KM 200 Tol Cipali, Cak Rochim dan keluarga memutuskan untuk berhenti dan buka puasa.
Cak Rochim mengatakan, waktu yang ia tempuh untuk sampai di Cirebon, Jawa Barat sekitar 12 jam.
"Luar biasa, luar biasa kemacetan di Tol Cipali, ini kita sampai KM 200 di kawasan Cirebon benar-benar padat nyaris tak bergerak. Maghrib baru sampai di KM 200. Ini benar-benar pengalaman mudik luar biasa. Kita terpaksa harus buka puasa di pinggir jalan," ungkap Cak Rochim.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.