Senin, 29 September 2025

Lebaran 2024

Ragam Tradisi Lebaran Berbagai Daerah di Indonesia, Grebeg Syawal di Yogyakarta

Ada beragam tradisi Lebaran di Indonesia, biasanya diisi dengan silaturahmi, memaafkan dan berjabat tangan, berkunjung ke rumah teman dan saudara.

Canva/Tribunnews.com
LEBARAN 2025 - Template Idul Fitri yang dibuat di Canva Premium pada Kamis (27/3/2025). Ada berbagai tradisi dan kegiatan saat momen Lebaran di Indonesia, silaturahmi, saling berjabat tangan meminta maaf, hingga berkunjung ke rumah teman dan saudara. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebentar lagi, puasa ramadhan 1446 H akan selesai, Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri pun akan tiba. 

Terdapat beragam tradisi di Indonesia mewarnai momentum Hari Raya Idul Fitri.

Pada momen Lebaran, biasanya diisi dengan silaturahmi, memaafkan dan berjabat tangan, berkunjung ke rumah teman dan saudara, bahkan berbagai bingkisan.

Ada juga kegiatan yang biasanya dilakukan oleh banyak orang, yakni sungkeman dan ketupatan. 

Dalam proses sungkeman, seseorang akan meminta maaf kepada orang tua, atau orang yang lebih tua.

Hal itu, menjadi salah satu tradisi dalam mewarnai perayaan Idul Fitri atau Lebaran.

Dikutip dari situs media center Kabupaten Sleman, sungkeman berasal dari kata sungkem yang secara teknis dilakukan dengan bersimpuh.

Adapun posisi yang muda lebih rendah dari yang tua, kemudian mencium tangan kepada orang yang lebih tua. 

Sungkeman di Hari Raya Idul Fitri dilakukan sebagai wujud rasa sesal dan permintaan maaf atas segala dosa salah yang pernah dilakukan.

Baca juga: H-4 Lebaran, 55.377 Kendaraan Tinggalkan Jakarta Lewat Tol MBZ

Tradisi Lebaran Berbagai Daerah di Indonesia

Selain sungkeman, ada sejumlah tradisi menyambut Lebaran, yaitu:

1. Grebeg Syawal

Dikutip dari kemenparekraf.go.id, Grebeg Syawal menjadi salah satu ritual rutin digelar setiap tahunnya. 

Tradisi dari Keraton Yogyakarta ini, dilakukan setiap 1 Syawal atau tepat pada Hari Raya Idulfitri. 

Grebeg Syawal merupakan wujud syukur setelah melewati bulan Ramadan yang sudah dilaksanakan sejak abad ke-16.

Dalam tradisi tersebut, terdapat tujuh gunungan yang terdiri dari gunungan lanang/kakung sebanyak tiga buah, gunungan wadon/estri, gunungan darat, gunungan gepak, dan gunungan pawuhan masing-masing satu buah.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan