Sabtu, 4 Oktober 2025

Mudik Lebaran 2025

Cerita Pemudik di Stasiun Kereta Pasar Senen, Rindu Kampung Halaman Tak Terbendung

Menjelang Lebaran yang tinggal beberapa hari lagi, Stasiun Pasar Senen di Jakarta Pusat mulai dipadati oleh para pemudik.

|
Grace Sanny Vania
PEMUDIK - Suasana Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, pada Selasa (25/3/2025). Beberapa hari menjelang Hari Raya Idulfitri, stasiun tersebut mulai dipenuhi para pemudik yang memilih transportasi kereta api untuk pulang ke kampung halamannya masing-masing. 

TRIBUNNEWS, JAKARTA - Menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah yang tinggal beberapa hari lagi, Stasiun Pasar Senen di Jakarta Pusat mulai dipadati oleh para pemudik.

Sudah menjadi tradisi tahunan para pemudik itu akan kembali ke kampung halamannya masing-masing untuk merayakan Lebaran bersama keluarga.

Di tengah hiruk pikuk di Stasiun Pasar Senen itu pula terungkap kisah-kisah perjuangan dan impian para pemudik, mulai dari mahasiswa perantauan yang merindukan kampung halaman, hingga ibu rumah tangga yang memanfaatkan program mudik gratis BUMN.

Fahbar Gani (19), seorang mahasiswa Universitas Pamulang, rela menunggu dari pukul 13.00 WIB hingga keberangkatan keretanya pukul 15.00 dari Stasiun Senen ke Stasiun Bojonegoro, Jawa Timur.

“Baru dua bulan merantau ke Jakarta, ini kedua kalinya naik kereta. Pertama kali dulu waktu diantar sama orang tua,” cerita dia kepada Tribunnews di Stasiun Senen, Selasa (25/3/2025).

Sebagai perantau, Fahbar mengungkapkan bahwa alasannya pulang lebih awal adalah karena kerinduannya kepada kampung halamannya.

Kebetulan pula ia telah memasuki masa libur kuliah.

“Ini baru mau balik ke kampung halaman, ketemu sama keluarga,” katanya.

“Ada rasa rindu kampung dan kuliah juga sudah libur kan,” lanjutnya.

Fahbar mengungkapkan dirinya telah membeli tiket kereta jauh-jauh hari, sekitar 45 hari sebelum tanggal keberangkatan.

Meski harga tiket ekonomi sebesar Rp400.000 dianggapnya cukup membebani.

“Itupun harganya mahal tiket ekonomi sekitar Rp400 ribu,” kata dia.

Fahbar bermimpi bisa mencoba layanan transportasi lain seperti pesawat.

Namun karena ongkosnya yang jauh lebih mahal, maka untuk saat ini ia lebih memilih naik kereta.

Ia juga bercerita bahwa tujuannya ke Jakarta adalah untuk membanggakan keluarganya yang berada di Jawa Timur dan berupaya membantu keluarganya dalam urusan finansial.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved