Jumat, 3 Oktober 2025

Feni Ere Ditemukan Meninggal di Palopo

Keluarga Ungkap Bukti Baru Pembunuhan Sales Mobil Feni Ere yang Belum Pernah Dipublikasikan

Pihak kuasa hukum keluarga membeberkan sejumlah bukti baru pembunuhan Feni Ere yang belum pernah dipublikasikan.

|
Editor: Dodi Esvandi
Grace Sanny Vania
KASUS FENI ENRE - Tim Hukum Pendamping Keluarga Feni Ere saat menggelar jumpa pers di kantor Badranaya, Jakarta, Jumat (14/3/2025). Dalam jumpa pers itu mereka mendesak Polda Sulawesi Selatan mengambil alih pengusutan perkara pembunuhan Feni Enre dari Polres Palopo. 

TRIBUNNEWS, JAKARTA - Kasus tragis pembunuhan Feni Ere, seorang sales mobil yang ditemukan tewas mengenaskan setelah menghilang sejak Januari tahun lalu terus menyita perhatian publik. 

Dalam konferensi pers di kantor Badranaya, Jakarta Selatan, pada Jumat (14/3/2025) siang, pihak kuasa hukum keluarga membeberkan sejumlah bukti baru yang belum pernah dipublikasikan, dan mendesak Polda Sulawesi Selatan segera mengambil alih penyidikan yang dinilai mandek di Polres Palopo.

Mangatta Toding Allo, anggota tim kuasa hukum keluarga Feni Ere mengungkapkan kekecewaannya terhadap lambannya progres penyelidikan oleh Polres Palopo.

Padahal sudah satu tahun sejak Feni Ere dilaporkan hilang.

"Kami akan memperlihatkan beberapa gambar yang mungkin belum pernah terlihat di publik, tapi karena kami juga cukup geram melihat progres yang ada di Polres Palopo, maka kami akan menyampaikan beberapa gambar penting," kata Mangatta Toding Allo sambil mengangkat beberapa gambar-gambar bukti pembunuhan Feni Ere.

Kasus pembunuhan Feni Ere ini terkuak dari penemuan kerangka Feni Ere oleh beberapa pemuda secara tidak sengaja ketika ingin buang air kecil.

"Yang ini sudah beredar di media soal penemuan kerangka. Waktu itu ada beberapa pemuda sedang mampir di pinggir jalan. terus mencari tempat buang air kecil. Kemudian tiba-tiba dia melihat ada ayam, ayam hutan, sehingga melihat ada seperti telur awalnya mereka duga. Ternyata itu adalah tengkorak almarhumah Feni Ere,"  ungkap Mangatta sembari menunjukkan gambar penemuan kerangka manusia yang merupakan kerangka Feni Ere.

Tim kuasa hukum juga menunjukkan gambar bukti celana yang dikenakan korban yang telah dikonfirmasi oleh keluarga sebagai milik Feni Ere

"Yang kedua ini adalah celana yang digunakan almarhumah korban, Feni Ere, dan sudah dikonfirmasi menjadi milik korban," lanjutnya.

Baca juga: Keluarga Beberkan Kronologi Lengkap Pembunuhan Feni Ere: Hilang Misterius hingga Temuan Kerangka

Identifikasi semakin diperkuat dengan penemuan tengkorak yang menunjukkan struktur gigi yang cocok dengan data keluarga, serta hasil forensik Polres Palopo

"Ini yang menjadi bukti utama konfirmasi dari keluarga atas kecocokan kerangka dengan almarhumah Feni Ere yaitu gigi, struktur gigi, dan juga forensik yang dilakukan oleh Polres Palopo beberapa waktu lalu," kata Mangatta sambil menunjukkan perbandingan gambar tengkorak yang ditemukan dan foto Feni Ere semasa hidup.

Selain itu ada mobil milik Feni Ere yang ditemukan di Antang, Makassar, yang menurut tim hukum pendamping keluarga diduga sebagai lokasi persembunyian pelaku.

Tim hukum keluarga mendesak pemeriksaan mobil tersebut, yang kemudian dilakukan oleh Tim Inafis dan forensik Polda Sulawesi Selatan bersama Polres Palopo.

"Ini mobil korban yang ditemukan di Makassar, tepatnya di Antang, daerah Antang di sana, yang menjadi tempat persembunyian pelaku yang kami duga lebih dari satu orang. Para pelaku dalam menutupi kasus ini dengan menyembunyikan alat bukti mobil," kata Mangatta sembari menunjukkan mobil Brio milik Feni Ere yang ditemukan berlokasi di Antang, Makassar.

"Setelah kami masuk sebagai kuasa hukum atau penasihat hukum, kami mendesak memang pemeriksaan mobil ini sehingga telah dilakukan oleh Inafis dan tim forensik Polda Sulawesi Selatan bersama teman-teman Polres," lanjutnya.

Bukti lain yang ditemukan adalah celana pendek berwarna putih penuh bercak darah di rumah korban, dekat kamar Feni Ere

Keluarga korban juga menemukan kondisi rumah yang berantakan dengan lampu pecah berserakan.

"Ini yang belum pernah keluar juga, ini adalah celana atau kain yang ada noda darah yang ditemukan di dalam rumah korban Feni Ere. Ini rumahnya, di dekat kamar, dan ini lokasi kamar Feni Ere, tapi ini sudah rapi. Waktu itu di sekitar sini ada berserakan lampu pecah kalau tidak salah di sampingnya, tapi ini dari keluarga yang mengirimkan foto ini," tambah Mangatta.

Baca juga: Keluarga Bakal Temui Komisi III DPR Jika Kasus Pembunuhan Feni Ere di Polres Palopo Jalan di Tempat

Tim hukum keluarga korban mendesak Polda Sulawesi Selatan segera mengambil alih perkara ini dari Polres Palopo

Tim hukum menilai lambannya penanganan kasus ini disebabkan oleh keterbatasan fasilitas teknologi di Polres Palopo.

"Kami mendapatkan info bahwa salah satu faktor yang membuat pihak Polres Palopo belum menetapkan tersangka karena ada keterangan yang dinilai oleh Polres belum sesuai antara satu saksi, dan saksi lainnya. Yang kedua kami menduga alasan lambatnya ini juga karena keterbatasan fasilitas teknologi yang dimiliki oleh Polres Palopo. Oleh karena itu, imbauan dan tuntutan kami agar Polres Palopo menyerahkan atau Polda Sulawesi Selatan mengambil alih perkara pengusutan pembunuhan adik atau saudara Feni Ere ini," imbuh Mangatta.(Grace Sanny Vania)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved