Minggu, 5 Oktober 2025

Pernah Sebut Kades Penolak Koperasi Desa Sebagai Pengkhianat, Begini Pembelaan Tito Karnavian

Tito Karnavian pernah menyebut kepala desa (kades) yang menolak Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih sebagai pengkhianat.

Tribunnews/Endrapta
KLARIFIKASI - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menggelar konferensi pers bersama Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi dan Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) di kantor Kementerian Koperasi, Jakarta, Selasa (11/3/2025). Ia mengklarifikasi pernyataannya soal kepala desa penolak Koperasi Desa Merah Putih sebagai pengkhianat. 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memberikan klarifikasi terkait pernyataannya yang menyebut kepala desa (kades) yang menolak Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih sebagai pengkhianat.

Ia awalnya menjelaskan, saat dirinya bersama Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi dipanggil Presiden Prabowo Subianto membahas ide Kopdes Merah Putih, dia melihat konsep tersebut sebagai terobosan bagus.

"Saya melihat ide beliau itu sangat, sangat, bagi saya, luar biasa. Ini lompatan bukan main," katanya dalam konferensi pers bersama Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi dan Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) di kantor Kementerian Koperasi, Jakarta Selatan, Selasa (11/3/2025).

Tito menambahkan, ide Kopdes Merah Putih begitu menarik karena koperasi ini akan mendapatkan modal awal sebesar Rp 5 miliar dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dengan bunga rendah.

Selain itu, koperasi ini akan didukung oleh berbagai kementerian, sehingga desa bisa memiliki ketahanan ekonomi dan pangan.

"Beliau (Prabowo) ingin [Kopdes Merah Putih] dikelola dengan modern melalui metode kooperasi yang berasal dari masyarakat sendiri," ujar Tito.

"Setelah itu beliau akan mendorong semua kementerian-kementerian lain [untuk memberi dukungan, red]. Saya lihat, wah ini belum pernah saya dengar. Belum pernah," ucapnya.

Selama menjabat sebagai mendagri, ia mengatakan desa telah naik kelas.

Salah satunya terlihat dari desa yang awalnya hanya sekadar komunitas biasa, kini disebut telah menjadi sedikit formal.

"Desa ini sudah naik kelas. Jujur saja, saya mengikut [perkembangan] desa. Naik kelas ketika sudah keluar Undang-Undang Desa. Naik kelas lagi artinya dikenal dari komunitas biasa menjadi suatu komunitas yang sedikit formal," kata Tito.

Baca juga: Koperasi Desa, Casing Lama dengan Merek Baru

Desa semakin naik kelas, kata dia, ketika Pemerintahan Jokowi mengusulkan dana desa sebesar Rp 70 triliun per tahun.

Saat ini, ketika Prabowo memberi ide Kopdes Merah Putih, Tito memandang itu sebagai sesuatu yang jauh lebih luar biasa.

Dengan modal Rp 5 miliar untuk setiap 70 ribu Kopdes Merah Putih, ia mengatakan itu sebagai sesuatu yang luar biasa. Belum lagi dukungan dari kementerian lain yang akan mendukung dari berbagai aspek.

"Ini betul-betul akan memutus kemiskinan, memutus tengkulak, praktik-praktik yang merugikan rakyat selama ini," ujar Tito.

Baca juga: 70 Ribu Koperasi Desa Merah Putih Bentukan Prabowo Bakal Kelola Rantai Pasok Sembako

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved