Hasil-hasil Pertemuan 2 Hari World Water Forum di Jakarta: Suarakan Tantangan Air Global
Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti menekankan urgensi upaya transformatif dalam manajemen sumber daya air
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Air Dunia (World Water Council) akan menggelar “Follow Up Meeting of the 10th World Water Forum: From Bali to Riyadh and Beyond” untuk mendorong keberlanjutan kolaborasi tata kelola air global pada 27-28 Februari 2025 di Jakarta.
Presiden World Water Council Loïc Fauchon mengatakan, pertemuan di Jakarta dihadiri para pemangku kepentingan tingkat tinggi dan menjadi jembatan menuju pelaksanaan World Water Forum ke-11 di Riyadh, Arab Saudi pada 2027 dengan mengangkat tema "Action for a Better Future".
Pertemuan membahas isu-isu penting di sektor air dan menyoroti pentingnya diplomasi air dalam mendorong kerja sama dan perdamaian internasional.
Pertemuan ini juga menjadi momentum peluncuran Laporan World Water Forum ke-10 dan World Water Warrior’s Guide.
Dalam sesi Pertemuan tercatat tindak lanjut berupa kesepakatan dan penegasan komitmen untuk melaksanakan rekomendasi dan capaian World Water Forum ke-10 melalui berbagai inisiatif politik.
Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti pada sesi High-Level Meeting menekankan urgensi upaya transformatif dalam manajemen sumber daya air.
Baca juga: Akademisi: Tata Kelola Air dan Transportasi Jadi Permasalahan Krusial Jakarta
“Mengingat sumber air itu vital, maka ketahanan air yang terintegrasi perlu menjadi agenda nasional. Hal ini dapat terwujud melalui upaya peningkatan kerjasama nasional maupun internasional serta pendanaan dalam upaya pengembangan sumber daya air yang berkelanjutan,” kata Diana.
Terkait inisiatif politik, pertemuan tindak lanjut juga menekankan pentingnya peran pemerintah dari segala tingkatan baik itu Kepala Negara, anggota Parlemen, Kementerian hingga otoritas lokal dan DAS untuk melakukan aksi nyata dalam mengatasi permasalahan terkait isu air.
Bandung Action Water Agenda juga diangkat kembali sebagai bentuk upaya kolaboratif dalam menciptakan solusi terkait isu air, investasi dan pendanaan untuk pembangunan berkelanjutan dengan menekankan pada pentingnya peran pemerintah dan swasta dalam manajemen sumber air.
Pertemuan tindak lanjut ini juga merumuskan enam agenda tematik solusi air global yang merupakan elaborasi dari enam subtema World Water Forum ke-10.
Enam agena tersebut meliputi Air untuk Manusia dan Alam, Keamanan dan Kesejahteraan, Pengurangan dan Manajemen Risiko Bencana, Kerjasama dan Diplomasi Air, Air dan Keuangan Inovatif dan Pengetahuan dan Teknologi.
Peran Pers Suarakan Tantangan Air Global
Psai menutup Follow Up Meeting di Jakarta, Loïc Fauchon menemui wartawan untuk mendiskusikan tema "Water in Spotlight: Media Narratives for Global lmpact" khususnya terkait upaya membangun kesadaran publik atas tantangan air global dan bertukar pikiran tentang prospek diplomasi air global.
“Pers di Indonesia memainkan peran penting dalam membentuk narasi diplomasi air global, menyebarkan informasi sekaligus membangun kesadaran mengenai isu air sebagai bagian dari upaya mencari solusi bersama tantangan air dunia," ungkap Fauchon.
Satu diantaranya, melalui pemberitaan praktik baik yang telah mengakar di masyarakat setempat untuk keberlanjutan air.
Menurutnya, praktik lokal mitigasi bencana di Aceh dan irigasi Subak di Bali adalah contoh bentuk-bentuk kearifan lokal dalam menangkal dampak perubahan iklim yang dapat direproduksi di berbagai belahan bumi lain.
Soal ragam praktik baik konservasi air dan mitigasi bencana, dia menilai Indonesia sebagai Champion of water conservation.
Senada dengan Fauchon, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum Lilik Retno Cahyadiningsih mengungkapkan peran media sangat penting untuk menyampaikan pesan kunci dari World Water Forum ke-10.
Di juga merangkum tindak lanjut utama yang akan membentuk upaya berkelanjutan menuju pengelolaan air yang berkelanjutan yaitu meliputi implementasi hasil Forum ke-10, memperkuat kolaborasi internasional, menjembatani transisi ke World Water Forum ke-11 di Riyadh, strategi berorientasi tindakan dan kesadaran publik serta keterlibatan pemangku kepentingan.
"Kami akan fokus pada penerapan rekomendasi yang telah dibahas, dari penyelarasan kebijakan hingga inovasi teknologi dalam pengelolaan sumber daya air," pungkasnya. (tribunnews/fin)
Menteri PUPR Buka Suara soal Pembubaran Diskusi Aktivis Lingkungan People's Water Forum |
![]() |
---|
Lebih 25 Juta Orang Tanpa Sanitasi Layak, Diperlukan Komitmen Pengelolaan Air Berkelanjutan |
![]() |
---|
WWF 2024 Bali, Begini Kolaborasi Pemerintah dan Swasta Tingkatkan Akses Air Minum Layak ke Warga |
![]() |
---|
World Water Forum Ke-10 Dipadati 50 Ribu Wisatawan, Perputaran Ekonomi Diperkirakan Capai Rp 1,5 T |
![]() |
---|
Bicara di Forum WWF ke-10, Kepala BMKG Ingatkan Pentingnya Sistem Peringatan Dini Bencana |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.