Sritex Pailit
Anggota DPR Minta Pertanggungjawaban Negara, Usulkan Ambil Alih Sritex Lewat BUMN Atau Danantara
Negara diminta bertanggung jawab ambil alih PT Sritex lewat pembentukan BUMN Tekstil atau melalui Badan Pengelola Investasi Danantara.
Penulis:
Rifqah
Editor:
Garudea Prabawati
Setelah ada investor baru yang menyewa alat berat PT Sritex Group ini, Nurma pun berharap ke depannya bisa menyerap tenaga kerja lagi, seperti para karyawan Sritex yang menjadi korban PHK.
"Yang mana ini akan menyerap tenaga kerja yang mana juga ini bisa karyawan yang telah terkena PHK dapat di-hire kembali kemudian oleh penyewa yang baru," ujar dia.
Dipekerjakan Permanen Atau Hanya Sementara?
Mengenai hal ini, Nurma belum bisa memastikan apakah semua karyawan yang dipecat PT Sritex bisa direkrut secara permanen oleh investor baru atau hanya sementara selama alat berat perusahaan tekstil itu disewakan.
"Kita tidak bisa pastikan," ucap Nurma.
Nurma juga mengungkapkan, PT Sritex bisa saja berganti nama jika sudah memiliki pemilik atau investor yang baru.
"Enggak (bukan Sritex), sudah dengan investor yang baru tadi saya sampaikan, kita enggak tahu nih PT apa nanti yang akan kita putuskan dalam tahap negosiasi," kata Nurma.
"Untuk saat ini sih hanya sementara untuk investor ini (yang sewa alat berat Sritex) ya, karena kita kan enggak tahu nanti pemenang lelangnya siapa. Mungkin nanti bisa dilanjutkan," ucap Nurma.
Untuk diketahui, pabrik PT Sritex Tbk yang berada di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, resmi berhenti beroperasi pada Sabtu (1/3/2025).
Anak perusahaan Sritex Group pun juga terimbas kondisi pailit itu.
Akibatnya, karyawan PT Sritex terkena PHK per 26 Februari dan terakhir bekerja pada Jumat, 28 Februari 2025.
(Tribunnews.com/Rifqah) (Kompas.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.