Senin, 6 Oktober 2025

Kasus Korupsi Minyak Mentah

Ahok Ungkap Akar Korupsi di Pertamina, Singgung Mafia hingga Dugaan Hanya Ganti Pemain

Ahok akhirnya ikut buka suara terkait kasus mega korupsi di tubuh Pertamina. Singgung soal mafia hingga dugaan hanya ganti pemain.

Tribunnews.com/Fersianus Waku
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, menyatakan siap maju menjadi calon gubernur (cagub) Jakarta pada Pilkada Jakarta, di Heart Space, Jalan KH Wahid Hasyim, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (22/6/2024).  Terbaru Ahok buka suara terkait kasus korupsi Pertamina, singgung mafia migas hingga dugaan hanya ganti pemain. 

TRIBUNNEWS.COM - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akhirnya ikut buka suara terkait kasus mega korupsi di tubuh Pertamina.

Diketahui Ahok merupakan Komisaris Utama Pertamina pada tahun 2019-2024.

Sedangkan kasus korupsi tata kelola minyak mentah yang tengah diselidiki Kejagung saat ini terjadi dalam rentan 2018-2023.

Muncul kemungkinan nama Ahok dipanggil Kejaksaan Agung.

Mendengar hal tersebut, Ahok nampak senang hati jika pemanggilan tersebut benar terjadi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut bahkan mengaku memiliki bukti rekaman dan notulen setiap rapat saat menjadi Komut Pertamina.

Rekaman tersebut tentu akan menjadi bukti bagaimana perusahaan migas terbesar di Indonesia tersebut bekerja.

Ahok sejak bekerja di Pertamina sudah curiga dengan gerak-gerik para Direksi Utama.

Ia juga heran, Petral yang dibubarkan karena berisi mafia justru kembali dijadikan Dirut.

"Petral (sarang mafia) dibubarkan, tapi kenapa orang Petral jadi Dirut Patra Niaga? Jangan tanya pada saya, Anda tanya Menteri BUMN dong," tegas Ahok dikutip dari kanal YouTube Narasi yang tayang Sabtu (1/3/2025).

Baca juga: Ahok Akui Pernah Ancam Pecat Riva Siahaan: Hampir Tiap Hari Saya Maki

"Saya curiga, ini ada permainan bekas satu Dirut PT Niaga dipecat. Saya tidak tahu, tapi diduga karena dia tidak mau menandatangani pengadaan aditif," terang Ahok.

Lebih lanjut, Ahok mengungkapkan akar masalah tentang blending Pertamax dengan Pertalite bermula dari pengadaan aditif.

Zat aditif disebutkan dalam pembelaan Pertamina tentang isu pengoplosan.

Pihak Pertamina menyebut, zat aditif ditambahkan untuk meningkatkan performa mesin kendaraan.

Hal tersebut menjadi bantahan Pertamina tentang pengoplosan Pertamax dengan Pertalite atau Premium.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved