Senin, 29 September 2025

PT DI Ungkap Rencana Pemesanan Drone Jenis Wulung oleh TNI, Sudah Dibicarakan dengan BRIN

PT DI mengungkapkan rencana pemesanan pesawat terbang tanpa awak (PTTA) atau drone jenis Wulung oleh TNI.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Dewi Agustina
Istimewa
DRONE ELANG HITAM - PT Dirgantara Indonesia (PT DI) menyatakan akan segera melakukan uji coba terbang atau demo flight. Direktur Utama PT DI Gita Amperiawan berharap drone MALE Elang Hitam bisa dibeli pada Renstra pemerintah di bidang pertahanan pada 2025 - 2029. Hal itu disampaikannya di kantor PT DI Bandung Jawa Barat, Rabu (26/2/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Direktur PT Dirgantara Indonesia (PT DI) Gita Amperiawan mengungkapkan rencana pemesanan pesawat terbang tanpa awak (PTTA) atau drone jenis Wulung oleh TNI.

Ia menjelaskan rencana tersebut juga telah dibicarakan dengan pihak Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Baca juga: Profil KSAU Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono, Kini Ditunjuk Jadi Komut PT Dirgantara Indonesia

Drone Wulung sendiri merupakan drone yang menggunakan material komposit dan ditenagai mesin piston tunggal tipe pusher.

Drone tersebut dilengkapi satu Ground Control Station sebagai pusat kendali.

Wulung memiliki kemampuan untuk melakukan ISR (Intelligence Surveillance and Reconnaissance) atau intelijen, pengawasan, dan pengintaian.

Ilustrasi drone Shahed di gudang militer
Ilustrasi drone Shahed di gudang militer (Defense.ua.com)

"PT DI sudah selesai melaksanakan, artinya sudah certified, sudah proven untuk pesawat tactical, yaitu ada di Wulung. Wulung itu tactical class dan insya Allah kami sudah bicara dengan Waka BRIN ini akan ada pemesanan untuk di TNI," ungkap Gita di kantor PT DI Bandung, Jawa Barat, Kamis, 27/2/2025.

Selain itu, ia juga mengungkapkan rencana uji coba terbang atau demo flight untuk produk drone Medium Altitude Long Endurance (MALE) Elang Hita.

Rencananya, uji coba terbang tersebut akan dilaksanakan sebulan ke depan.

Drone tersebut, kata  Gita, mampu terbang selama 24 jam.

Informasi dihimpun, drone yang digadang-gadang dibuat untuk misi kombatan atau tempur tersebut juga mampu melaksanakan misi reconnaissance, target detection/identification dan dilengkapi kemampuan terbang autonomous, termasuk Automatic Takeoff dan Landing (ATOL).

Ia berharap drone tersebut juga bisa dibeli pada Rencana Strategis (Renstra) pemerintah di bidang pertahanan pada tahun 2025-2029.

Dan investasi pemerintah yang sudah besar di PT DI ini akan baik kalau dari segi teknologi itu kita masuk ke MALE.

Dan ini sedang kita buat dan mudah-mudahan bisa masuk kepada pengadaan di Renstra 2025-2029, ungkapnya.

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan