Selasa, 7 Oktober 2025

Ketua Umum PAN: Tagar Kabur Aja Dulu Tanda Kecintaan terhadap Tanah Air

Menteri Koordinator Bidang Pangan yang juga Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan (Zulhas), memberikan tanggapan terkait maraknya tagar kabur aja dulu.

Penulis: Chaerul Umam
Tribunnews.com/Chaerul Umam
ZULKIFLI HASAN - Menteri Koordinator Bidang Pangan yang juga Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan (Zulhas), memberikan tanggapan terkait maraknya tagar kabur aja dulu. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pangan yang juga Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan (Zulhas), memberikan tanggapan terkait maraknya penggunaan tagar kabur aja dulu yang muncul di media sosial.

Menurutnya, tagar tersebut merupakan bentuk kecintaan masyarakat terhadap negara, sebagai respons terhadap kondisi yang dirasakan kurang memadai.

Baca juga: Soal Fenomena Kabur Aja Dulu, Lestari Moerdijat: Sikapi dengan Langkah-langkah Positif

"Itu bentuk kecintaan terhadap negara kita, jadi orang yang merasa prihatin terhadap keadaan kita," Zulhas usai mengikuti acara PANRUN 2025, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (23/2/2025).

Zulhas menyadari bahwa ekspektasi masyarakat terhadap kemajuan negara mungkin belum sepenuhnya terwujud, yang menyebabkan kekecewaan. 

Namun, ia menekankan pentingnya perbaikan untuk mencapai harapan-harapan tersebut.

Baca juga: Raffi Ahmad Ingin Ubah Tagar Kabur Aja Dulu Lebih Positif Jadi Pergi Migran Pulang Juragan

"Mungkin tadinya harapannya begitu besar, tapi kita belum di level sesuai dengan harapan," kata Zulhas.

Menurutnya, meski tantangan besar ada di depan mata, pemerintah harus berusaha semaksimal mungkin untuk mewujudkan harapan masyarakat. 

"Kalau buat saya tentu kita harus memperbaiki diri, agar harapan-harapan masyarakat itu semaksimal mungkin bisa kita penuhi," ujarnya.

Zulkifli juga menjelaskan bahwa perubahan besar tidak dapat terjadi secara instan. 

Sebagai contoh, ia menyebutkan program Danantara yang saat ini tengah disosialisasikan. 

Danantara, menurutnya, bertujuan untuk menghimpun dana dari penghematan yang nantinya akan diinvestasikan pada sektor hilirisasi industri, agar Indonesia tidak lagi bergantung pada investasi asing, seperti yang terjadi di Morowali.

"Danantara itu nantinya akan menghimpun dari penghematan itu untuk diinvestasikan ke industri hilirisasi, sehingga kita tidak perlu lagi seperti Morowali yang langsung datang dikuasai asing. Nanti yang investasi Indonesia," ujarnya.

Meski program-program seperti ini tidak bisa memberikan hasil yang cepat, Zulhas optimis bahwa ini adalah langkah penting bagi masa depan Indonesia. 

Dia memahami bahwa harapan masyarakat sangat besar, dan itu menjadi tantangan bagi pemerintah untuk bekerja lebih keras lagi.

"Ya harus kita rangkul itu, kan saudara kita, menurut saya mereka cinta tanah air," pungkasnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved