Profil Amalia Adininggar Widyasanti, Kepala BPS yang Baru, Bergelar PhD, Hartanya Rp21 Miliar

TRIBUNNEWS.COM - Amalia Adininggar Widyasanti resmi menjadi Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) setelah dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (19/2/2025).

Amalia hadir langsung dan mengucap sumpah janji di hadapan Presiden Prabowo Subianto dan disaksikan para menteri.

"Saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darmabakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan penuh rasa tanggung jawab," ucap Amalia, dikutip dari tayangan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu.

Setelah mengucap sumpah janji, Amalia menandatangani berita acara di hadapan Presiden Prabowo.

Dalam menjalankan tugasnya sebagai Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti akan dibantu oleh Wakil Kepala BPS, Sonny Harry Budiutomo, yang juga baru saja dilantik Prabowo.

Lantas, seperti apakah sosok Amalia Adininggar Widyasanti? Berikut profil lengkapnya.

Baca juga: Impor RI di Januari 2025 Turun 15,18 Persen, BPS Jabarkan Penyebabnya

Profil Amalia Adininggar Widyasanti

Amalia Adininggar Widyasanti telah malang melintang berkarier di pemerintahan.

Ia memiliki keahlian dalam bidang ekonomi makro, ekonomi internasional dan moneter, perdagangan internasional, ekonomi pembangunan, dan pemodelan ekonomi.

Sejumlah jabatan strategis di pemerintahan Tanah Air pun sudah pernah diemban Amalia.

Dikutip dari situs resmi BPS, Amalia pernah bertugas di Kementerian PPN/Bappenas sebagai Direktur Perdagangan, Investasi, dan Kerjasama Ekonomi Internasional.

Jabatan itu ia emban dari tahun 2011 hingga 2016.

Pada 2016, Amalia lalu diangkat sebagai Direktur Perencanaan Makro dan Analisis Statistik, Kementerian PPN/Bappenas.

Baca juga: Data BPS akan Digunakan untuk Program Bantuan Perumahan Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Tak berselang lama, perempuan kelahiran Bogor tahun 1972 ini ditunjuk untuk menduduki posisi jabatan sebagai Staf Ahli Menteri PPN Bidang Sinergi Ekonomi dan Pembiayaan pada 2018.

Dua tahun kemudian, Amalia Adininggar Widyasanti dipercaya untuk mengisi kursi jabatan sebagai Deputi Bidang Ekonomi, Kementerian PPN/Bappenas.

Setelah itu, Amalia mendapat kepercayaan untuk menempati posisi sebagai Plt Kepala BPS pada 2023 yang lalu.

Kala itu, ia menggantikan posisi Margo Yuwono yang memulai karier anyar sebagai Widyaiswara Ahli Utama di Pemprov Jawa Timur (Jatim).

Baru setelah itu ia didapuk menjadi Kepala BPS oleh Presiden Prabowo.

Dalam pendidikannya, Amalia telah meraih gelar sarjana Teknik Kimia pada 1995 dari Institus Teknologi Bandung (ITB).

Selain itu, ia juga telah mendapat gelar Magister Sains di ITB pada 1997.

Baca juga: BPS: Perekonomian Indonesia 2024 Tumbuh 5,03 Persen, Tertinggi di Maluku dan Papua 

Tak hanya itu, Pada 1998 Amalia juga berhasil meraih gelar Master of Engineering dari Rensselaer Polytechnic Institute, Troy, USA pada 1998.

Pada 2005, wanita yang akrab disapa Winny ini lalu sukses mendapat gelar Ph.D in Economics pada University of Melbourne, Australia.

Nama lengkap berikut dengan gelarnya yakni Amalia Adininggar Widyasanti, S.T., M.Si., M.Eng., Ph.D.

Harta kekayaan

Amalia Adininggar Widyasanti tercatat memiliki total harta kekayaan sebesar Rp21,1 miliar.

Hartanya itu terdaftar di dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Amalia terakhir kali melaporkan hartanya di LHKPN KPK pada 1 April 2024 untuk periodik 2023.

Harta terbanyak Amalia berasal dari tanah dan bangunan yang ia miliki di wilayah Kota Jakarta Selatan dan Kab. Bogor senilai Rp11,2 miliar.

Lalu disusul dari harta kas sebesar Rp7,1 miliar, dan disusul dari harta-harta yang lain.

Berikut daftar lengkap rincian harta kekayaan milik Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti.

I. DATA HARTA

A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 11.250.000.000

1. Tanah dan Bangunan Seluas 120 m2/250 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN, HASIL SENDIRI, HIBAH TANPA AKTA, Rp. 4.250.000.000

2. Tanah dan Bangunan Seluas 379 m2/200 m2 di KAB / KOTA BOGOR, HIBAH TANPA AKTA Rp. 2.500.000.000

3. Tanah dan Bangunan Seluas 120 m2/250 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp. 4.500.000.000

B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 1.100.000.000

1. MOBIL, MAZDA MAZDA 2 Tahun 2017, HASIL SENDIRI Rp. 150.000.000

2. MOBIL, TOYOTA ALPHARD Tahun 2020, HIBAH TANPA AKTA Rp. 700.000.000

3. MOBIL, MERCEDES C-250 Tahun 2015, HASIL SENDIRI Rp. 250.000.000

C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 25.000.000

D. SURAT BERHARGA Rp. 766.542.000

E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 7.151.473.609

F. HARTA LAINNYA Rp. 900.000.000

Sub Total Rp. 21.193.015.609

II. HUTANG Rp. ----

III. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 21.193.015.609

(Tribunnews.com/Rakli)