Senin, 29 September 2025

Efisiensi Anggaran Pemerintah

Ikut Arahan Pusat, I Wayan Koster Siap Pangkas Anggaran Perjalanan Dinas Hingga 50 Persen

Koster berpendapat bahwa efisiensi anggaran ini bertujuan untuk membangun keuangan dan kesehatan fiskal yang baik bagi negara. 

|
Tribunnews.com/Ibriza
EFISIENSI ANGGARAN - Gubernur Bali Terpilih, Wayan Koster di kantor Kemendagri, Jakarta, pada Senin (17/2/2025). Ia mengungkapkan bahwa efisiensi anggaran di wilayahnya telah dilakukan sejak era pemerintahan Presiden Joko Widodo, bukan hanya sejak pemerintahan Prabowo Subianto.  

TRIBUNNEWS, JAKARTA - Gubernur terpilih Provinsi Bali, I Wayan Koster, mengungkapkan bahwa efisiensi anggaran di wilayahnya telah dilakukan sejak era pemerintahan Presiden Joko Widodo, bukan hanya sejak pemerintahan Prabowo Subianto. 

Hal ini disampaikan Koster di kantor Kemendagri usai ia menjalani tes kesehatan pada Senin (17/2/2025).

"Jadi saya perlu menyampaikan bahwa mengenai pemangkasan anggaran, efisiensi anggaran, sesungguhnya di Pemprov Bali sudah dilakukan pada saat COVID-19, 2020 sampai 2022. Itu dilakukan efisiensi anggaran lebih tajam dari yang ada dalam instruksi Bapak Presiden,”ujar I Wayan Koster.

Koster berpendapat bahwa efisiensi anggaran ini bertujuan untuk membangun keuangan dan kesehatan fiskal yang baik bagi negara. 

Menurutnya, instruksi Presiden untuk membangun APBN dan APBD yang sehat serta fiskal yang bagus bagi pusat dan daerah adalah langkah yang sangat baik.

"Saya kira itu sesuatu yang sangat baik bagi daerah untuk menyelaraskan efisiensi anggaran di program-program di APBD ini. Menurut saya bagus," katanya.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa meski efisiensi anggaran ini tidak menghambat program kerja, Koster mengakui bahwa kapasitas program memang mengalami penurunan.

"Menghambat tidak, tapi mungkin kapasitas berkurang sedikit. Kan yang banyak berkurang perjalanannya," tambahnya.

Aspek pemangkasan anggaran mencakup pengurangan biaya perjalanan dinas hingga 50 persen, serta pemotongan pada rapat, makanan, minuman, biaya operasional, pemeliharaan, dan infrastruktur.

"Paling banyak perjalanan dinas 50 persen, kemudian rapat-rapat, makanan minuman, operasional, pemeliharaan. Ada juga infrastruktur fisik," jelas I Wayan Koster. (Grace Sanny Vania)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan