Senin, 29 September 2025

Surya Paloh: Pemilu Indonesia Lebih Liberal Ketimbang Amerika, Kapitalistik!

Pada Pemilu 2029 nanti, logistik yang dibutuhkan oleh setiap partai peserta Pemilu 2029 akan sangat besar. 

Penulis: Reza Deni
Editor: Choirul Arifin
Tribunnews/Reza Deni
PEMILU PALING LIBERAL - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh membuka acara Rapat Koordinasi Dewan Pertimbangan NasDem se- Indonesia yang digelar di NasDem Tower, Jakarta. Surya bicara mengenai praktik pemilu di Indonesia yang lebih liberal daripada di Amerika Serikat, Jumat (14/2/2025). 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menilai penyelenggaran Pemilu Indonesia di 2029 akan menjadi yang paling berat untuk dihadapi pihaknya ketimbang pemilu-pemilu sebelumnya. 

Sorotan tersebut ditekankan karena pada Pemilu 2029, logistik yang dibutuhkan oleh setiap partai peserta Pemilu 2029 akan sangat besar. 

Surya meminta semua pihak tidak lagi menutup-nutupi fakta di lapangan bahwa demokrasi Indonesia saat ini sudah mengarah pada praktik demokrasi yang kapitalistik dan liberal

Bahkan,dia menyebut praktik Pemilu di Indonesia lebih liberal, melebihi praktik Pemilu di Amerika Serikat (AS).

"Ini demokrasi yang super liberal, lebih liberal dari Amerika. Negara ini, negara kita ini, hari ini, ada konsekuensinya dengan kebebasan yang absolut seperti ini," ujar Surya saat membuka acara Rapat Koordinasi Dewan Pertimbangan NasDem Seindonesia di NasDem Tower, Jakarta, Jumat (14/2/2025).

Surya menyinggung, Pilpres AS tidak hanya mengenal istilah popular vote atau suara terbanyak, tapi juga electoral vote alias suara elektoral. 

Pada Pilpres AS 2016, dia mencontohkan, capres dari Partai Demokrat Hillary Clinton dinyatakan kalah dari Donald Trump yang merupakan capres dari Partai Republik meski mengantongi suara terbanyak.

"Kita ini langsung. Di sana (yang menang) Trump (dengan sistem elektoral)," kata dia.

Bagi Surya, kemampuan dan pengetahuan dalam mengonsolidasi sebuah partai tidaklah cukup bagi NasDem untuk menghadapi Pemilu 2029

Di samping sumber daya dan strategi yang tepat, ia menekankan pentingnya kebutuhan logistik.

Baca juga: Tak Sepakat PT 20 Persen Dihapus, Surya Paloh: Bukan Tidak Mungkin Akan Ada 50 Calon Presiden Nanti

Dia mengakui NasDem belum mampu menerapkan kebijakan yang konvensional dan tradisional sekalipun guna menghimpun logistik, misalnya dengan pemungutan iuran keanggotaan. 

Karena itulah, Surya mengajak pengurus NasDem untuk melakukan inovasi dan mengeluarkan pemikiran-pemikiran strategis.

Dia juga mengingatkan bahwa cara untuk mencapai tujuan itu tidak boleh dilakukan dengan langkah-langkah yang justru melanggar norma hukum. 

Baca juga: Surya Paloh: Jika Pemerintahan Gagal, NasDem Juga Gagal

Kemampuan jajarannya untuk memberikan arti atas eksistensi NasDem harus dilkukan dengan menggandengkan profesionalisme dan etika serta moralitas.

"Partai berkewajiban untuk di setiap saat meningkatkan kewaspadaannya, untuk dia tidak bersentuhan terhadap aspek yang melakukan pelanggaran hukum," tandas Surya. 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan