Bantah Valyano Boni Idap NPD, Veronica Putri Sebut Anaknya Jadi Korban Bully di SPN Polda Jabar
Ibu Valyano Boni Raphael, Veronica Putri Amalia, menyebut sang anak menjadi korban bullying di SPN Polda Jabar.
Sementara itu, di kesempatan yang sama, SPN Polda Jabar mengungkapkan insiden pemukulan sapu lidi terhadap Valyano Boni Raphael, adalah skenario Boni sendiri.
Hal ini diketahui dari kesaksian rekan Boni, Panehas Satria, saat sidang etik.
Dalam paparan yang disampaikan Kepala SPN Polda Jabar, Kombes Dede Yudy Ferdiansyah, Boni meminta kepada Panehas agal memukul dirinya menggunakan sapu lidi.
Kepada Panehas, Boni mengaku ingin menunjukkan kepada orang tuanya, ia menjadi korban pemukulan orang tidak dikenal.
Baca juga: 4 Pelanggaran Valyano Boni hingga Berujung Dipecat dari SPN Polda Jabar, 2 di Antaranya Berat
"Yang Bersangkutan mengarang cerita seolah-olah mendapatkan penindakan pemukulan dari orang tidak dikenal yang menggunakan topi dan masker."
"Namun, hasil pemeriksaan Provos terhadap saksi Siswa Panehas Satria, menerangkan Panehas disuruh oleh Siswa Valyano untuk memukul punggung bagian belakang menggunakan sapu lidi dengan maksud ditunjukkan kepada orang tuanya," demikian bunyi paparan yang ditampilkan SPN Polda Jabar dalam RPD bersama Komisi III DPR RI.
Bahkan, menurut kesaksian Panehas, ia diminta Boni berbohong dengan berkata pada orang tua Boni, sang anak dipukul di bagian pipi.
"Siswa Valyano menyuruh Siswa Panehas saat nanti bertemu orang tua Yang Bersangkutan, untuk memberi tahu bahwa Yang Bersangkutan habis dipukul di bagian pipi," bunyi kesaksian Panehas.
Selain Panehas, siswa lainnya, Rafi Arya Ramadhani, mengaku melihat Boni baik-baik saja saat berada di Poliklinik.
"Berdasarkan keterangan siswa Rafi Arya Ramadhani, justru saat kejadian pemukulan, siswa Rafi Arya Ramadhani melihat siswa Valyano sedang tertidur di Poliklinik dan baik-baik saja."
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.