KSBN Gelar Pergelaran Seni Rupa Berbasis Budaya Nusantara di Gedung Perpustakaan Nasional
Ketua Umum Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN), Mayjen TNI (Purn) Drs. Hendardji Soepandji, SH, usai membuka pameran di gedung Perpustakaan Nasional.
“Pemerintah sangat mendukung. Karena acara seperti bisa menjadi media pembelajaran yang pas. Sebuah jendela supaya kita bisa mengintip kekayaan tradisi Indonesia dari Sabang sampai Merauke,” ujar menteri.
Ketua Panitia Penyelenggara event ini, Eny Sulistyowati S.Pd., SE, M.M. menjelaskan, selain memamerkan karya fotografi, lukisan, dan karya busana, acara “Pergelaran Seni Rupa Berbasis Budaya Nusantara” juga diisi dengan berbagai kegiatan lainnya.
“Kami juga mengadakan fashion show, sarasehan tentang pelestarian, dan demo proses pembuatan tenun. Ada demo fotografi, demo melukis sosok budayawan, demo melukis penari daerah berbusana lengkap sebagai penari, lomba melukis untuk anak-anak, dan acara lainnya,” terang Eny Sulistyowati.
Acara Focus Group Discussion (FGD) juga mewarnai kegiatan ini.
Menghadirkan para pakar kebudayaan, dan disiplin ilmu lainnya, diantaranya; Sekretaris Direktorat Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia, Judi Wahjudin, S.S., M.Hum., dan Ketua Umum KSBN, Mayjen TNI (Purn) Drs. Hendardji Soepandji, S.H.
Narasumber lainnya, Dewan Pakar Bidang Strategi Hubungan Luar Negeri Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Dr. Darmansjah Djumala, M.A., dan Pakar Fotografi Indonesia (Tarzan Foto), Jimmy Iskandar, serta wartawan senior Djoko Saksono, yang bertindak sebagai moderator.
Sementara acara fashion show menampilkan berbagai karya budaya, seperti batik dan tenun, sebagai bagian dari upaya melestarikan warisan budaya Indonesia.
Melibatkan para desainer, peragawan-peragawati, artis dan selebriti, diantaranya; Raline Shah, Angkie Yudhistia, Tantri Dyah Kirana Dewi, Regita Cahyani, aktor sinetron dan politisi Dede Yusuf, dan publik figur lainnya.
Didukung para anggota dan seluruh komponen pengurus di tingkat Dewan Pimpinan Wikayah (DPW) di 18 provinsi. KSBN saat ini memiliki kepengurusan; Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) di 18 provinsi sejak didirikan tahun 2017.
Pemajuan Kebudayaan
Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) merupakan wadah strategis yang dapat menjadi tiang penyangga kehidupan berbangsa dan bernegara dalam lingkup ‘nguri uri’ (merawat) budaya.
Tidak hanya mitra Pemerintah atau Negara, tapi melaksanakan aktifitas sendiri yang betul-betul dapat dirasakan manfaatnya bagi kepentingan masyarakat, bangsa dan Negara.
Menurut Hendardji Soepandji, berdirinya KSBN sejak tahun 2017 hakekatnya untuk menyambut UU No. 5 Tahun 2017 Tentang Pemajuan Kebudayaan.
UU ini memiliki fungsi terkait dengan Perlindungan Kebudayaan; Pengembangan Kebudayaan; Pemanfaatan Kebudayaan, serta Pembinaan Kebudayaan. Meliputi 10 Obyek Pemajuan Kebudayaan, mulai dari tradisi Lisan hingga Olah Raga Tradisi.
KSBN telah melakukan berbagai upaya, antara lain melakukan visitasi, sosialisasi dan supervisi berbagai kegiatan berbasis seni budaya di berbagai daerah di Indonesia.
“KSBN telah melakukan berbagai tindakan nyata. Ikut menangani berbagai kegiatan budaya secara lebih sistematis sejak dan setelah Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan disahkan,” terang Hendardji.
Perpusnas Ralat Pengumuman, Tetap Buka Hari Minggu, Tutup saat Libur Nasional dan Cuti Bersama |
![]() |
---|
Genjot Minat Baca Melalui Perpustakaan Keliling dan Bahan Bacaan Berkualitas |
![]() |
---|
Giatkan Budaya Membaca, Perpusnas Beri Penghargaan kepada Insan Literasi |
![]() |
---|
Perpustakaan Nasional Akuisisi 536 Naskah Kuno Sunda |
![]() |
---|
Perkuat Pengentasan Kemiskinan, BPIP Harus Dapat Penguatan Kelembagaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.