Reshuffle Kabinet
Soroti Polemik Pagar Laut hingga Gas Elpiji 3 Kg, Buruh Minta Prabowo Segera Reshuffle Kabinet
Menurutnya, ada alasan mengapa kaum buruh ingin menteri yang tidak kapabel dan cenderung menyakiti rakyat sebaiknya dicopot.
Penulis:
Reza Deni
Editor:
Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Partai Buruh Said Iqbal mendesak Presiden Prabowo Subianto segera mencopot atau melakukan reshuffle terhadap menteri-menteri yang membebankan jalannya pemerintahan.
Said memaparkan bagaimana isu-isu yang seharusnya bisa ditangani para menteri kabinet Merah Putih, justru ditangani langsung oleh Prabowo.
Baca juga: Sinyal Reshuffle Kabinet Makin Kencang, Dasco: Saya Dengar Keluhan Ada yang Tak Seirama
"Jangan semua masalah dijalankan presiden. Siapa yang membantu enggak jelas. PPN 12 persen, presiden turun tangan, pagar laut, kenaikan upah minimum 6,5 persen, kelangkaan gas LPG 3 kg presiden turun tangan, buat apa ada menteri?" kata Said di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Kamis (6/2/2025).
Menurutnya, ada alasan mengapa kaum buruh ingin menteri yang tidak kapabel dan cenderung menyakiti rakyat sebaiknya dicopot.
Baca juga: Ada Isu Reshuffle Kabinet, Prabowo Tegaskan akan Singkirkan Menteri yang Tak Mau Kerja untuk Rakyat
"Kalau tidak dicopot, berulang lagi, berulang lagi, dan rakyat tersakiti, ngurusi LPG saja enggak selesai? Ngurusi upah minum enggak selesai? Ada kedaulatan yang dijnjak-injak lewat kasus pagar laut malah lempar-lemparan, kami ingin agar reshuffle menteri-menteri itu, malah mengganggu pemerintahan," kata Said.
Dia memastikan hingga saat ini, buruh mendukung kebijakan Prabowo yang pro rakyat dan buruh.
Beberapa program dikatakan di antaranya makan bergizi gratis (MBG) hingga 3 juta rumah.
"Contoh MBG itu anak buruh jutaan, kebijakan upah minimum naik sekarang buruh bisa membayar kontrakan, penghapusan utang UMKM, sekarang buruh-buruh yang ter-PHK bisa bekerja lagi dengan usahanya, kebijakan 3 juta rumah, masa tidak kamu dukung?" kata dia.
"Kami dukung tapi kami minta reshuffle menteri-menteri yang hanya membebani anggaran negara, petantang-petenteng menggunakan sirene di jalan, ngurusin LPG gak beres dan pengalihan isu, jangan-jangan LPG untuk pengalihan isu pagar laut, hukum itu yang mengeluarkan SHGB, cabut seluruh pagar laut di seluruh Indonesia," tandasnya.
Presiden RI Prabowo Subianto berbicara peluang adanya reshuffle kabinet merah putih pasca lewat 100 hari pemerintahannya. Namun, ia tidak menjawab lugas mengenai hal tersebut.
Prabowo hanya mengatakan bahwa masyarakat Indonesia menuntut pemerintah untuk bekerja dengan benar dan bersih. Karena itu, dirinya ingin menegakkan hal tersebut.
"Jadi begini kita ingin rakyat menuntut pemerintah yang bersih dan benar yang bekerja dengan benar jadi saya ingin tegakkan itu," ujar Prabowo dalam sesi tanya jawab seusai resepsi harlah ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) di Istora Senayan, Jakarta pada Rabu (5/2/2025) malam.
Prabowo mengatakan dirinya akan menyingkirkan bawahannya yang tidak mau bekerja dengan benar kepada masyarakat.
Baca juga: Video Kode Prabowo akan Reshuffle Kabinet: Saya Singkirkan Menteri yang Tak Mau Bekerja untuk Rakyat
"Kepentingan hanya untuk bangsa rakyat, tidak ada kepentingan lain yang tidak mau bekerja benar benar untuk rakyat ya saya akan singkirkan," jelasnya.
Ketua Umum Partai Gerindra itu pun tidak merinci apakah pernyataan tersebut menandakan adanya reshuffle kabinet dalam waktu dekat. Dia hanya sempat mengeluarkan kelakar saat menutup pernyataannya.
"Mau lebih jelas lagi? hahaha," tukasnya.
Reshuffle Kabinet
Ketum NOC Indonesia Sebut Erick Thohir Menpora Terbaik Buat Indonesia |
---|
Dapat Tugas Baru, Kini AM Putranto Duduki Jabatan Komisaris Utama PT Pegadaian |
---|
Komisi X DPR: Tak Ada Regulasi yang Wajibkan Erick Thohir Mundur dari Jabatan Ketua Umum PSSI |
---|
Football Institute Bakal Survei Respons Suporter Soal Ketua Umum PSSI Erick Thohir Jadi Menpora |
---|
Pamit dari Kementerian BUMN, Erick Thohir: Saya Masa Lalu, Pak Dony Masa Depan |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.