Minggu, 5 Oktober 2025

Distribusi Elpiji 3 Kg

Bahlil Minta Maaf Antrean Elpiji 3 Kg 'Telan' Korban: Ini Semata-mata demi Perbaikan

Bahlil mewakili pemerintah menyampaikan permintaan maaf atas meninggalnya seorang warga setelah mengantre pembelian gas elpiji 3 kilogram

TribunTangerang.com/Gilbert Sem Sandro
WARGA PROTES - Effendi (kiri) meluapkan emosi permasalahan gas LPG 3 kg ke Menteri Bahlil Lahadalia (kedua dari kanan) di Pangkalan Gas LPG 3 kg Budi Setiawan di Jalan Palem Raya, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, Provinsi Banten, Selasa (4/2/2025). Effendi menilai kebijakan yang diterapkan pemerintah sangat menyengsarakan warga menengah ke bawah. 

"Tapi Mpok Yonih menolak. Menurut dia bisa bawa (tabung gas) sendiri," ujar Nurhadi.

Dua tabung gas yang dibeli Yonih pun dibawa pulang sendiri ke rumah yang jaraknya 500 meter dari agen tersebut.

Sesampainya di rumah Yonih pingsan dan tak sadarkan diri.

Keluarga segera membawanya ke Rumah Sakit Permata Pamulang untuk memperoleh perawatan.

Namun, setibanya di rumah sakit, Yonih dinyatakan meninggal dunia.

Adik Yonih, Rohaya, mengaku keluarga sempat melarang Yonif mengantre.

Namun, almarhumah memutuskan tetap antre langsung di pangkalan selama satu jam.

"Pas ditanya dia (jawab) mau antre gas."

"Saya pikir dia di agen biasa, taunya antre (di pangkalan)," ucap Rohaya saat ditemui di rumah duka, Pamulang, Tangerang Selatan, Senin.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Wahyu Gilang Putranto/Abdi Ryanda Shakti)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved