Senin, 29 September 2025

Sosok Mardani Ali Sera, Dilaporkan Hari Ini ke MKD Buntut Dianggap Ejek Partai Gelora

Sosok Mardani Ali Sera terseret dan dianggap menjatuhkan nama Partai Gelora, hari ini dilaporkan ke MKD

Tribunnews.com/ Chaerul Umam
DILAPORKAN MKD - Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/8/2023). Sosok Mardani Ali Sera terseret dan dianggap menjatuhkan nama Partai Gelora, hari ini dilaporkan ke MKD 

Pada Juni 2024 lalu, Mardani Ali Sera menyebut pihaknya tengah melobi Amerika Serikat (AS) agar segera mengakui kemerdekaan Palestina.

Adapun hal itu diungkapkan Mardani pada saat hadir dalam aksi bela Palestina di depan Kedutaan Besar (Kedubes) AS, Jalan Medan Merdeka Selatam, Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (1/6/2024) pagi.

Dalam upaya itu, Mardani berharap kedepan agar Amerika tak lagi mengeluarkan hak vetonya untuk membela Israel pada forum resmi di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

"Amerika lagi dilobi dan sudah terdesak, mudah-mudahan tidak ada lagi hak veto pada sidang umum yang akan datang," kata Mardani saat ditemui di lokasi.

Sementara itu, di sisi lain, ia juga mengaku cukup mengapresiasi peran pemerintah Indonesia yang selama ini terus bersuara terkait kemerdekaan Palestina tersebut.

"Bukan cuma itu, kita juga mengundang banyak sekali baik dari fatah khususnya, dari otoritas dari Palestina untuk melakukan pengembangan otoritas pengelolaan pemerintahanya di Indonesia," paparnya.

Suarakan Gencatan Senjata

Pemberitaan Desember 2024 lalu, Mardani Ali Sera juga mengutuk keras pengepungan dan serangan Israel teranyar atas Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara.

"Rumah Sakit Indonesia merupakan sedikit dari rumah sakit di Gaza yang secara parsial masih berfungsi. Tuduhan bahwa di rumah sakit Indonesia itu ada pejuang Hamas yang menyerang Israel adalah kebohongan alias tidak ada bukti," kata dia dalam keterangannya Jumat (27/12/2024).

Mardani mencurigai serangan Israel atas fasilitas kesehatan di Jalur Gaza tersebut sebagai kebijakan terstruktur, sistematis, dan masif (TSM) yang dilakukan secara keji, biadab, dan tidak berprikemanusiaan.

"Menurut beberapa sumber, per November 2024 tercatat hanya 17 dari 36 rumah sakit di Gaza yang masih berfungsi."

"Sisanya hancur atau berfungsi sebagian karena serangan brutal Israel. Ini jelas-jelas TSM. Anehnya, komunitas internasional belum banyak berbuat. Ini jelas-jelas teror yang sangat mengerikan," ucapnya.

Lebih lanjut, Mardani mendesak komunitas global memberikan tekanan keras dan secepatnya terhadap Israel agar mematuhi hukum internasional.

"Saya mendesak komunitas global terutama PBB agar memaksa Israel mematuhi hukum internasional, terutama Pasal 18 Konvensi Den Haag tentang Hukum dan Kebiasaan Perang di Darat tahun 1907 yang melarang serangan terhadap rumah sakit, tempat medis, dan tenaga medis yang mengumpulkan, merawat, dan mengevakuasi orang yang terluka dan sakit dalam konflik bersenjata," ucap dia.

Di sisi lain, Legislator Komisi II tersebut menilai serangan Israel terhadap berbagai fasilitas kesehatan dan penampungan pengungsi sebagai upaya melenyapkan warga Gaza.

"Saya semakin yakin bahwa teror Israel yang jauh dari kosa kata kemanusiaan itu bertujuan memusnahkan dan mengusir warga Palestina dari wilayah Jalur Gaza," ucapnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan