Selasa, 30 September 2025

WNI Ditembak Polisi Malaysia

Komisi I DPR Desak Kasus 5 WNI Ditembak di Malaysia Diusut Tuntas

Pihaknya menyesalkan terjadinya insiden penembakan tersebut. Politikus Partai Golkar ini menuntut adanya pertanggungjawaban.

Tribunnews.com
Aparat Malaysia, Agen Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) dikabarkan menembak lima warga negara Indonesia (WNI) seusai diduga melewati jalur ilegal di perairan Tanjung RHU, Selangor pada Jumat (24/1/2025) lalu. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono, mendorong usut tuntas kasus penembakan lima warga negara Indonesia (WNI) oleh Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia, Jumat (24/1/2025).


"Ini semua harus diusut dan kita terus menuntut ada transparansi yang jelas dari semua pihak," kata Dave saat dihubungi Tribunnews.com pada Senin (27/1/2025).

Baca juga: 5 PMI Ditembak di Malaysia, Komisi I DPR Minta WNI Tempuh Jalur Legal Jika Ingin Masuk Negara Lain


Dave juga mengapresiasi Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran dalam menangani kasus ini.


Dia menegaskan bahwa pihaknya menyesalkan terjadinya insiden penembakan tersebut. Politikus Partai Golkar ini menuntut adanya pertanggungjawaban.


"Akan tapi eksesif yang dilakukan oleh aparat Malaysia tentu harus ada pertanggungjawaban karena telah mengakibatkan korban jiwa, korban material dan imaterial," ujar Dave.


Diketahui, insiden ini mengakibatkan satu WNI meninggal pada Jumat (24/1/2025) malam, menurut Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kemenlu RI, Judha Nugraha.


"Berdasarkan komunikasi KBRI dengan PDRM (Polisi Diraja Malaysia) didapat konfirmasi bahwa benar pada 24 Januari 2025 telah terjadi penembakan oleh APMM (Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia) terhadap WNI yang diduga akan keluar Malaysia melalui jalur ilegal," kata Judha, Minggu (26/1/2025).

Baca juga: TB Hasanuddin Desak Pemerintah Malaysia Terbuka Atas Insiden Penembakan 5 WNI


Judha menyebut, penembakan dilakukan terhadap lima pekerja migran unprosedural itu diduga karena melakukan perlawanan.


"Dalam insiden tersebut, 1 WNI meninggal dunia dan beberapa luka-luka. Data para korban masih terus didalami," ucap Judha.


Kemlu RI melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur akan mengirimkan nota diplomatik kepada Pemerintah Malaysia.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved