Minggu, 5 Oktober 2025

WNI Ditembak Polisi Malaysia

Identitas WNI yang Tewas Ditembak Aparat Maritim Malaysia Terungkap, Warga Riau Inisial B

Kemlu RI mengungkap WNI yang tewas ditembak petugas patroli laut Malaysia merupakan warga Provinsi Riau berinisial B.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
dok. Kompas
Ilustrasi jenazah. Kemlu RI mengungkap WNI yang tewas ditembak petugas patroli laut Malaysia merupakan warga Provinsi Riau berinisial B. 

Dari lima orang yang menjadi korban penembakan petugas patroli laut Malaysia, ternyata hanya satu orang yang membawa identitas paspor.

Kemlu RI tak ingin berspekulasi terkait kronologis kejadian.

Sebab sampai saat ini belum ada keberimbangan keterangan.

Kronologis kejadian baru datang dari otoritas patroli laut Malaysia.

Sedangkan belum ada keterangan dari sisi WNI yang menjadi korban.

"Kita tidak ingin berspekulasi tentang kronologis kejadian. Saat ini kan kronologisnya baru dari sisi PDRM atau APMM, kita akan dalami dari sisi para WNI," kata Judha.

Kemlu RI sudah mengirim nota diplomatik atas peristiwa tersebut. 

Nota diplomatik ini dikirim untuk mendesak Malaysia menyelidiki kejadian penembakan tersebut, termasuk dugaan tindakan hukum yang menyalahgunakan kekuasaan dari petugas patroli.

Disebut Ada 2 Warga Aceh Alami Luka Tembak

Terpisah, anggota DPD RI asal Aceh, Sudirman Haji Uma mengungkap dirinya mendapat informasi bila dua korban luka dalam peristiwa penembakan di Malaysia adalah warga Aceh.

"Baru siang kemarin saya dapat informasi resmi dari sejumlah warga Aceh di Malaysia yang menyampaikan kronologi kejadian dan jumlah korban," ujar Haji Uma dalam keterangannya, Senin (27/1/2025). 

Berdasarkan informasi diperolehnya, satu warga Aceh disebut mengalami luka di bagian tangan dan satu orang terluka di bagian paha.

Haji Uma pun meminta pemerintah untuk segera memberi sikap terhadap insiden ini. 

"Kita mengecam keras penembakan WNI oleh otoritas keamanan laut Malaysia, dan meminta Pemerintah Indonesia segera menyampaikan sikap resmi atas kasus ini," katanya.

Haji Uma meminta agar Kementerian Luar Negeri melakukan upaya diplomatik untuk mendorong Pemerintah Kerajaan Malaysia melakukan pengusutan atas kasus ini. 

Termasuk untuk membuktikan fakta lapangan yang sebenarnya, apakah ada tindak pelanggaran SOP oleh petugas APMM.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved