Menteri UMKM: 30 Ribu Pelaku Usaha Kecil Jasa Katering Akan Dilibatkan di Makan Bergizi Gratis

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengatakan pemerintah saat ini sedang menyusun sebaran 30.000 titik satuan layanan program makan bergizi gratis (MBG) untuk tahun depan. Persiapan titik ini dikomandoi Badan Gizi Nasional (BGN).

Dari titik tersebut, Maman mengatakan 30.900 UMKM yang bergerak di jasa katering berpotensi ikut dilibatkan.

"Kurang lebih ada sekitar 30.900 UMKM yang bergerak di jasa katering, berpotensi untuk terlibat dalam makan bergizi gratis ini. Pemerintah dalam hal ini yang dikomandani oleh Prof Dadan (Hindayana), sedang menyiapkan kurang lebih 30.000 titik di seluruh Indonesia," kata Maman dalam Rapimnas Perempuan Indonesia Raya (PIRA) di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu (25/1/2025). 

Baca juga: Cegah Keracunan, BPOM dan BGN Awasi Mutu dan Keamanan Menu Program Makan Bergizi Gratis

"Di mana targetnya tahun depan harus terealisasi kurang lebih sekitar 30.000 titik tersebar di seluruh Indonesia," lanjutnya.

Maman menyatakan MBG merupakan program yang masif dan sangat besar, sehingga pelaksanaannya tidak bisa dikerjakan oleh satu dua pihak saja. 

Oleh karena itu kerja sama dan koordinasi dengan seluruh pihak diperlukan.

Salah satu manfaat keterlibatan UMKM dalam program MBG, yakni ekonomi mereka bisa ikut bergerak sekaligus jadi upaya pemerintah memberdayakan ekonomi lokal. 

"Program makan bergizi gratis memberikan sebuah dampak positif yang tentunya bisa dinikmati oleh seluruh penggiat-penggiat maupun pengusaha UMKM, khususnya dalam peningkatan pendapatan UMKM dan pemberdayaan ekonomi lokal," katanya.

Adapun UMKM yang didorong terlibat program MBG juga akan didukung dengan akses pendanaan oleh pemerintah. Dalam hal ini pemerintah akan memberikan pendanaan sebagai modal untuk belanja kebutuhan makan bergizi gratis.

Baca juga: Ini Bocoran Menu Makan Bergizi Gratis saat Bulan Ramadan

Modal bagi UMKM itu nantinya didistribusikan dari Bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). 

"Dan nanti insyaallah minggu depan kami, Kementerian UMKM, akan mengundang bank-bank tersebut bersama-sama dengan BGN agar bisa memfinalisasi hal tersebut," kata Maman.