Selasa, 30 September 2025

Canda Megawati ‘Turun Pangkat’ Di Acara Bimtek PDIP: Wah, Pasti Ada yang Mau Ambil Ketua Umum

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengingatkan agar kadernya tak gampang emosi menyikapi sebuah karya seni, seperti lukisan.

Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dalam acara bimbingan teknis (Bimtek) anggota DPRD dari PDIP seluruh Indonesia di Jiexp Kemayoran, Jakarta, Jumat (25/1/2025). 

"Lah, saya Ketum, ye. Kalau tahu saya, ini berarti turun pangkat, ya. (Menjadi kurator berarti turun pangkat, tidak jadi Ketum PDIP) Wah, pasti ada, deh, yang mau ngambil," canda Megawati.

Ribuan peserta Bimtek pun merespons dengan tertawa.

Presiden kelima RI itu kemudian menjelaskan semua orang hanya tahu bahwa keluarga besar Proklamator RI Soekarno atau Bung Karno seorang politikus.

Menurutnya, anggapan itu tidak salah, meskipun tak terlalu benar seutuhnya.

Sebab, banyak juga anggota keluarga Bung Karno yang berstatus seniman.

"Kalian pasti enggak tahu bahwa keluarga Bung Karno sebetulnya seniman dan seniwati. Jadi, semua orang tahunya kita keluarga politisi, ndak," kata Megawati.

Ketua Dewan Pengarah BRIN ini juga berbicara soal kabar pameran seniman dari Yogyakarta, Yos Suprapto yang gagal terlaksana di Jakarta beberapa pekan lalu.

Megawati mengatakan karya seni seharusnya bisa dihormati.

"Ekspresi seni itu harus dilihat bukan oleh kita, harus seperti tadi saya tanya, menggali keinginan dia (seniman, red) dan itu harus dihormati," kata fia.

Megawati kemudian mengingatkan kader PDIP tidak berniat sembrono dengan salah bereaksi terhadap sebuah karya.

"Jadi, anak-anak PDI perjuangan, jangan bodoh. Kalau tidak tahu seni, meneng (diam saja). Jangan sok sok, kayak seakan ngerti. Terus apa yang namanya itu (makna hasil lukisan, red), ya terserah mereka (para seniman, red). Dan itu harus diterima," jelasnya.

Megawati mengaku tidak gampang marah menyikapi karya seni. Ketika ada lukisan yang menurutnya tidak menggambarkan dirinya secara cantik, Megawati tak marah. 

Megawati bahkan menyebut pernah digambarkan sebuah bebek oleh seorang seniman, tetapi tak sedikit pun marah menyikapi karya tersebut. 

Maka dari itu, dia berharap pihak Kepolisian juga bisa memiliki sikap demikian terhadap karya seni.

"Saya pernah, kok, saya pernah lihat lukisan, niatnya baik. Tapi kok aku tapi (dilukiskan) kaya entok. Di mana itu lukisannya, aku lupa. Tetapi, aku ngguyu (tertawa) bae. Ya wes lah. Alhamdulillah. Aku wes jadi entok,” kata Megawati.

“Makanya jangan, kalau ada polisi di sini, kamu itu jangan suka nangkepi orang, toh, yo. (Maksudnya menjegal pameran lukisan, red) Orang ini semua rakyat Indonesia," ucapnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved