Siswa SMAN 44 Jakarta Raih Medali Perunggu di Korean Science and Engineering Fair 2024
Siswa SMA N 44 Jakarta meraih medali perunggu dalam Kompetisi Karya Tulis Ilmiah di Korean Science and Engineering Fair (KSEF) tingkat internasional
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Siswa SMA Negeri 44 Jakarta, Muhammad Rizqi Aulia dan rekannya Btara David dari kelas XII 1 berhasil meraih medali perunggu dalam Kompetisi Karya Tulis Ilmiah di Korean Science and Engineering Fair (KSEF) tingkat internasional.
Penelitian mereka yang berjudul Penelusuran Kadar Mikroplastik di Banjir Kanal Timur menunjukkan dedikasi dan inovasi yang tinggi dalam bidang sains dan teknik.
Karya tulis ilmiah yang dihasilkan mencerminkan pemahaman mendalam serta kreativitas yang tinggi, dan menunjukkan kemampuan mereka untuk bersaing di level internasional.
Baca juga: Sosialisasikan Ancaman Pornografi, Perisai Gelar Sayembara Karya Tulis hingga Meme Antipornografi
Kepala SMAN 44 Jakarta, Widyandari Eka Dhewajanti, M.Pd mengatakan, pencapaian Rizqi dan Btara tidak hanya menunjukkan kualitas pendidikan di sekolah tetapi juga menginspirasi siswa lainnya untuk mengeksplorasi dunia ilmu pengetahuan dan teknologi.
Keberhasilan Rizqi dan Btara bukan hanya sekadar penghargaan, tetapi juga merupakan bukti nyata dari kerja keras dan komitmen mereka dalam melakukan riset.
"Kami terus akan mendukung penuh proses riset yang mereka lakukan, dan berharap prestasi ini dapat memacu semangat siswa lainnya untuk terus berprestasi,” kata Widyandari.
Dikatakannya, partisipasi dalam kompetisi internasional seperti KSEF memberikan pengalaman berharga bagi siswa untuk berinteraksi dengan peserta dari berbagai negara, memperluas wawasan, dan meningkatkan kemampuan komunikasi mereka.
"Dalam mendorong siswa untuk berpikir kritis dan analitis, sehingga mereka dapat menghasilkan karya yang berkualitas tidak lepas dari peran Pembina KIR, Ibu Caecilia Nurhajati Murdaningrum dan Mitra Riset Rumah KIR Indonesia," katanya.
Dikatakannya, kemenangan ini diharapkan dapat memacu semangat dan motivasi siswa lainnya untuk terus berprestasi di bidang sains dan teknologi.
Rumah KIR Indonesia Dorong Inovasi dan Prestasi
Sementara itu, selama tahun 2024, Rumah KIR Indonesia telah menghasilkan juara nasional dalam berbagai kompetisi, termasuk Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) Puspresnas 2024 dan Madrasah Young Researcher Super Camp (MYRES) 2024, serta menjadi delegasi Indonesia di Regeneron ISEF, Los Angeles 2024. Kini, di awal tahun, prestasi internasional kembali diraih dengan keberhasilan di KSEF 2024.
Dalam event KSEF 2024, terdapat 205 proyek finalis yang terpilih dalam 15 subkategori, Indonesia berhasil mendapatkan 3 Honorable Mention, yaitu atas nama Adly dari MTSN 1 Kediri, Nizar dan Sarah Kamiliya dari SMA Al Muttaqin, serta Ludira dan Utiyah Rahmah dari MAN Kota Batu.
Penghargaan ini menjadi bukti bahwa inovasi dan kreativitas siswa Indonesia di bidang sains dan teknologi semakin diakui di tingkat internasional.
Baca juga: Tumbuhkan Kesadaran Keberlanjutan Lingkungan di Generasi Muda Lewat Kompetisi Karya Edukasi Siswa
Rumah KIR juga mencatatkan prestasi membanggakan dengan meraih 3 Medali Perunggu yang diraih Siti Aziza dan Previdya dari SMA Al Muttaqin, David dan Rizqi Aulia dari SMAN 44 Jakarta, serta M. Rofi dari MAN 2 Tasikmalaya.
Bayu Satriyawan, pembimbing riset dari Rumah KIR Indonesia mengatakan, keberhasilan ini menunjukkan dedikasi dan kerja keras para siswa dalam mengembangkan proyek-proyek inovatif.
"Medali Perak diraih oleh dua karya dari MAN Kota Batu, yang diwakili oleh Faiqotul Himma dan Yuri Eaarlene dengan proyek Pemodelan Matematika Penggunaan Dosis Radioterapi, serta MTSN Kota Madiun dengan proyek bioetanol dari limbah brem yang diusung oleh Airlangga dan Nehru," katanya di Jakarta, Senin (20/1/2025).
Karya-karya ini menunjukkan potensi besar siswa Indonesia dalam menyelesaikan masalah nyata melalui pendekatan ilmiah.
Perolehan tertinggi di ajang ini, yaitu Medali Emas, diraih oleh Sahla Alikal Malik dari SMA Al Muttaqin Tasikmalaya, yang berhasil mengembangkan proyek penelitian berupa carbon dots sebagai bahan tinta cetak anti pemalsuan fotonik.
Prestasi ini tidak hanya mengharumkan nama sekolah, tetapi juga nama bangsa di kancah internasional.
Bayu mengatakan, kompetisi ini merupakan kompetisi yang sangat kompetitif, dan peserta didik dari Indonesia telah berjuang secara maksimal.
"Saya sangat bangga dengan dedikasi dan semangat yang ditunjukkan oleh para siswa. Mereka tidak hanya berkompetisi, tetapi juga belajar banyak dari pengalaman ini,” katanya
Pembelajaran riset seharusnya dimulai dengan menancapkan dasar-dasar berpikir ilmiah.
"Riset bukan hanya sekadar kompetisi, tetapi juga pola pikir dan cerminan generasi kita di masa yang akan datang. Rumah KIR ingin membumikan riset di talenta muda Indonesia dan mendukung sepenuhnya program pemerintah guna menuju Indonesia Emas 2045,” katanya.
Dengan pencapaian ini, diharapkan akan semakin banyak generasi muda Indonesia yang terinspirasi untuk berinovasi dan berkontribusi dalam bidang sains dan teknologi, serta membawa nama Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi di arena internasional.
Rumah KIR Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung dan mengembangkan potensi riset siswa demi masa depan yang lebih cerah.
Gregoria Mariska Curhat di Medsos, Berhasil Jawab Keraguan hingga Raih Medali Perunggu Olimpiade |
![]() |
---|
Medali Perunggu Olimpiade Paris 2024 Milik Atlet Senam AS Dicabut, Ini Penyebabnya |
![]() |
---|
Perjuangan Gregoria Mariska Tunjung Tuai Apresiasi Usai Sabet Medali Perunggu di Olimpiade Paris |
![]() |
---|
Warna Medali Perunggu Atlet AS Luntur, Bahan Baku Berasal dari Besi Bekas Menara Eiffel |
![]() |
---|
Sabet Medali Perunggu Olimpiade Paris 2024, Gregoria Mariska Tunjung Hanya Rayakan Tiga Hari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.