Jumat, 3 Oktober 2025

Imlek

Mengenal Kue Khas Imlek, Mooncake atau Kue Bulan, Berikut Sejarah dan Tradisinya

Kue bulan atau mooncake merupakan salah satu makanan khas yang ada di setiap perayaan Imlek, simak sejarah dan tradisinya berikut ini.

Hotel JW Marriott Jakarta
Ilustrasi Kue Bulan - Kue bulan atau mooncake merupakan salah satu makanan khas yang ada di setiap perayaan Imlek, simak sejarah dan tradisinya berikut ini. 

TRIBUNNEWS.COM - Saat perayaan Imlek, pasti tidak asing dengan kue bulan atau mooncake.

Mooncake atau kue bulan ini selalu hadir di setiap festival atau perayaan Imlek tahun baru Cina.

Kue ini adalah kue tradisional yang berasal dari Tiongkok.

Kue bulan dimakan saat perayaan Festival Pertengahan Musim Gugur (Mid-Autumn Festival), yang dirayakan oleh masyarakat Tionghoa di berbagai belahan dunia. 

Apa Itu Kue Bulan?

Kue bulan memiliki bentuk bulat atau persegi.

Biasanya kue ini diisi pasta kacang lotus, pasta kacang merah, atau kadang-kadang dengan isian lainnya seperti kunir telur asin, biji lotus, atau kacang hijau.

Kue bulan memiliki kulit yang tipis dan lapisan luar yang dihiasi pola atau tulisan khusus.

Baca juga: Resep Membuat Kue Bulan, Cocok Jadi Hantaran Spesial saat Imlek 2025

Sering kali pada kue bulan terdapat tulisan yang mengandung pesan atau simbol yang berhubungan dengan keberuntungan, keluarga, dan kebersamaan.

Rasa kue bulan bisa sangat beragam, mulai dari yang manis hingga yang gurih.

Pada umumnya kue ini dimakan dalam potongan kecil, karena ukurannya yang cukup besar.

Tradisi mengonsumsi kue bulan merupakan simbol untuk merayakan keutuhan keluarga, menyambut bulan purnama, serta menghormati pertemuan dan kebersamaan dalam budaya Tionghoa.

Tradisi ini biasanya menyebar di berbagai belahan dunia termasuk di Indonesia.

Popularitas kue bulan juga melonjak saat perayaan Imlek, karena sering dijadikan hantaran atau hidangan spesial saat Imlek.

Baca juga: 25 Ide Dekorasi Imlek 2025 untuk Menyambut Tahun Baru dengan Meriah

Sejarah dan Tradisi Kue Bulan

Dikutip dari SajianSedap.grid.id, kue bulan merupakan kue yang selalu disediakan masyarakat Cina pada bulan ke-8 tahun Cina.

Kue ini dijadikan sebagai persembahan kepada Dewi Bulan.

Kebiasaan yang sudah ada sejak 1045-770 sebelum Masehi ini merupakan wujud syukur karena hasil panen yang melimpah pada setiap musim gugur. 

Tetapi, dulunya persembahan yang diberikan hanya berupa apel, plum, anggur, dan dupa sebagai sesaji.

Tradisi kue bulan dimulai pada Dinasti Yuan (1271-1368).

Pada akhir Dinasti Yuan, rakyat Han ingin melakukan perlawanan untuk menggulingkan kekuasaan Mongol.

Baca juga: Tiap Tahun Kue Bulan Jadi Tradisi Masyarakat Tionghoa Sambut Festival Musim Gugur

Mereka merencanakan pemberontakan, tapi tidak punya cara untuk menginformasikan rencana ini. 

Konselor militer tentara perlawanan rakyat Han, Liu Bowen akhirnya menemukan cara.

Ia meminta tentara untuk menyebarkan rumor, akan ada penyakit serius di musim dingin.

Satu-satunya cara untuk menyebuhkan penyakit ini adalah dengan makan kue bulan.

Lalu ia meminta tentara untuk menulis "Pemberontakan, pada malam Mid-Autumn Festival" pada sehelai kertas yang diselipkan di dalam kue bulan.

Kue ini pun laris manis dibeli rakyat, pesan pun berhasil disebarkan.

Ketika malam Festival Pertengahan Musim Gugur datang, pemberontakan besar pun pecah.

Rakyat Han juga berhasil menggulingkan kekuasaan Mongolia saat itu.

Sejak saat itu, orang-orang selalu makan kue bulan setiap Mooncake Festival.

Tradisi itu berkembang sampai sekarang walaupun kebayankan orang sudah tidak hidup dari bertani lagi.

Tradisi ini juga dianggap bisa mendatangkan rejeki melipah setahun sekali bagi para pembuat kue bulan di seluruh dunia, karena, kue yang satu ini termasuk sulit dibuat. 

(Tribunnews.com/Oktavia WW)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved