Senin, 29 September 2025

Pro Kontra Sekolah Libur 1 Bulan Selama Ramadhan 2025, Ini Jalan Tengahnya

Libur selama sebulan di bulan Ramadhan 2025 memunculkan pro dan kontra ada yang setuju dan ada yang menolak.

Editor: Hasanudin Aco
Surya/Habibur Rohman
Pelajar SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Surabaya, Senin (4/11/2024). 

"Mengurangi durasi belajar mengajar 1-2 jam dirasa lebih bijak daripada libur sebulan penuh," katanya. 

Adapun untuk opsi tidak ada libur sama sekali selama Ramadan juga tidak disetujui Een. 

"Dikarenakan awal-awal puasa, anak-anak perlu penyesuaian diri sehingga libur beberapa hari menurut saya perlu dilakukan," katanya. 

"Sedangkan, di penghujung bulan puasa biasanya para orang tua yang perantau akan beramai-ramai melakukan mudik ke kampung halaman sehingga jika sekolah tidak diliburkan, maka dikhawatirkan akan membuat jadwal mudik orang tua tertunda atau bahkan batal," ujarnya. 

Menurut Een, libur di akhir bulan Ramadan juga bisa menjadi kesempatan bagi anak dan orang tua untuk beribadah lebih banyak dan meraih pahala. 

Setuju opsi libur sebulan penuh

Ibu rumah tangga sekaligus wali murid sekolah dasar yang lain, Fadila, menyatakan lebih setuju dengan opsi libur sebulan penuh. 

"Kebetulan anak saya masih jenjang pendidikan SD dan TK, dan mereka sedang belajar dan latihan berpuasa penuh sampai magrib," katanya dalam keterangan tertulis pada KompasTV, Kamis. 

"Jadi, dengan keadaan berpuasa, anak-anak juga nggak akan fokus untuk mengikuti pembelajaran di sekolah. Alasan mereka kondisinya lemas, capek, males, ngantuk," ucapnya. 

Menurut dia, libur Ramadan juga bisa mendorong anak lebih lancar puasa sampai magrib. 

"Di sekolah lebih banyak godaannya buat anak-anak yang lagi berlatih puasa," ujar Fadila.

Ia berpendapat, lebih baik anak-anak diliburkan dan diberi tugas untuk dikerjakan di rumah, rutin setiap hari dengan pantauan orang tua. 

Digodok dengan Matang

Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Pendeta Darwin Darmawan, juga mendorong pemerintah agar lebih matang menggodok regulasi libur sekolah selama Ramadan.

"Karena kalau nanti tanpa ada kejelasan proses, bisa jadi ya orang enggak bisa mengontrol, kan? Sekolah tidak bisa mengontrol, masyarakat tidak bisa mengontrol bagaimana tiap-tiap keluarga mendidik anaknya," katanya dikutip dari BBC Indonesia.

Dampak terburuk liburan penuh selama bulan puasa adalah saat anak-anak justru menghabiskan waktunya untuk "main game online atau tidur-tiduran".

Dampak ini bisa terjadi pada semua siswa, baik yang menjalankan puasa atau tidak.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan