Kamis, 2 Oktober 2025

Bukan Gestur Arogan, Patwal Mobil RI 36 Milik Raffi Ahmad Disebut Tegur Sopir Taksi yang Adu Argumen

Raffi Ahmad menyebut anggota patwal yang mengawal mobil dinas miliknya, RI 36, hanya menegur sopir taksi yang adu argumen.

Kolase Tribunnews/net
Raffi Ahmad menyebut anggota patwal yang mengawal mobil dinas miliknya, RI 36, hanya menegur sopir taksi yang adu argumen. 

"Perekam video viral mobil RI 36 yang dikawal patroli dan pengawalan (patwal) menerobos kemacetan di Jalan Jenderal Sudirman Jakarta diketahui sudah menyampaikan permohonan maaf melalui akun TikTok," jelas Raffi, dilansir Kompas.com.

Selain kepadanya, ujar Raffi, akun tersebut juga telah meminta maaf kepada patwal yang mengawal mobil dinasnya, sebab diduga dikenakan sanksi.

Akun itu juga disebutkan meminta maaf kepada institusi Polri atas dampak negatif dari viralnya video itu.

Permintaan maaf turut disampaikan kepada sejumlah pihak yang terseret kasus tim patwal, termasuk Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Meutya Hafid; Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid; dan Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi.

Sebagai informasi, tiga menteri itu dituduh menggunakan mobil dinas RI 36 sebelum akhirnya Raffi mengakui.

Baca juga: Komentari Viralnya Mobil RI 36 Milik Raffi Ahmad, Cak Imin: Pakai Patwal Kalau Sangat Butuh Saja

"Akun tersebut juga menyampaikan permintaan maaf kepada Patwal yang bertugas mengawal mobil RI 36 berinisial D yang diduga sudah terkena sanksi," kata Raffi.

Meski demikian, pantauan Kompas.com, tidak terlihat ada unggahan @whatareudoingbruhhh yang berisikan permintaan maaf.

Cak Imin: Kalau Sangat Butuh Saja

Mengenai viralnya video tim patwal pengawal mobil dinas RI 36 milik Raffi Ahmad, Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, memberikan komentar.

Ia menyebut pengawalan untuk pejabat negara sebaiknya digunakan secara seperlunya.

"Saya malah pengawalan ini menjadi kebiasaan, dari dulu, kalau sangat butuh saja kita pakai," ujar Cak Imin kepada wartawan di TMP, Jakarta, Sabtu.

Cak Imin menilai konteks kebutuhan yang dia maksud di antaranya saat berdinas dalam menjalankan tugas negara, dan karena itulah dibutuhkan kecepatan untuk berpindah dari satu lokasi ke tempat lain.

"Kalau enggak butuh, ya lebih baik kita biasa-biasa saja," pungkas dia.

Diketahui, Sekretaris Kabinet (Seskab), Teddy Indra Wijaya, mengaku telah menegur pemilik mobil dinas RI 36.

Meski tak menyebut secara gamblang pemilik mobil dinas RI 36, Teddy memastikan pihaknya telah kembali mengingatkan jajaran pejabat di Kabinet Merah Putih untuk bijaksana dalam berkendara menggunakan mobil milik negara.

"Sudah, sudah kita tegur. Sudah diingatkan kembali semuanya agar semakin berhati-hati dan bijak saat berkendara," kata dia, Sabtu.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved