Selasa, 30 September 2025

Jokowi dan Keluarga

Soal Jokowi Masuk Daftar Pemimpin Terkorup versi OCCRP, KPK: Semua Warga Negara Sama di Muka Hukum

KPK memberikan responsnya terkait Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) masuk dalam daftar pemimpin terkorup di dunia versi OCCRP.

Tribunnews.com/ Ilham Rian Pratama
Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Jumat (6/12/2024). | KPK memberikan responsnya terkait Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) masuk dalam daftar pemimpin terkorup di dunia versi OCCRP. 

Keputusan akhir ada di tangan enam dewan juri yang terdiri dari jurnalis investigasi Ghana, Anas Aremeyaw Anas; pakar anti-korupsi Inggris Raya, Susan Hawley; CEO Daraj.com Alia Ibrahim; co-founder OCCRP, Paul Radu; profesor kebijakan publik Universitas George Mason, Louis Shelley; dan co-founder OCCRP, Drew Sullivan.

 Organisasi tersebut menerangkan, Presiden Kenya William Ruto memperoleh nominasi terbanyak dengan 40.000 suara. Namun, dewan juri menilai Assad lebih pantas dinobatkan sebagai orang terkorup sedunia.

"Dewan juri kami meninjau seluruh nominasi, tetapi keputusan akhir ada di tangan juri. Ini bukan kontes popularitas," demikian keterangan OCCRP via media sosial X, Rabu (1/1/2024).

"Tahun ini, dewan juri memilih Bashar Al-Assad, mempertimbangkan kekacauan lintas-perbatasan dan kehancuran yang disebabkan rezimnya di Timur Tengah."

Baca juga: Jokowi Bersanding dengan Bashar Al-Assad Jadi Tokoh Terkorup, Noel Joman: Ya Nggak Pantas Lah

Tudingan Pesanan

Ketua Umum Jokowi Mania, Immanuel Ebenezer meragukan kredibilitas OCCRP.

Ia mempertanyakan indikator korupsi yang digunakan untuk menilai Jokowi.

“Kredibilitas dan netralitas tim penilai OCCRP sangat meragukan, terbukti dari hasil penilaian mereka yang ngawur. Apa yang dikorupsi Jokowi?” kata Noel, Rabu (1/1/2025).

Noel menambahkan bahwa temuan OCCRP bisa jadi merupakan pesanan dari kelompok tertentu untuk menyudutkan Jokowi.

Ia menegaskan pentingnya bersatu menghadapi serangan terhadap Indonesia.

“Kalau OCCRP memang netral dan imparsial, jelaskan kriteria dan fakta mana yang dimasukkan dalam kriteria tersebut. Jangan menarik asumsi tanpa data dan fakta yang jelas. Jangan pula hanya berdasarkan persepsi yang tidak faktual,” jelasnya.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Wahyu Aji)(Kompas.com/Haryanti Puspa Sari)

Baca berita lainnya terkait Jokowi dan Keluarga.

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan