Hasto Kristiyanto dan Kasusnya
Jika PDIP Tak Segera Ganti Hasto sebagai Sekjen, Pengamat Sebut Roda Partai Berpeluang Terganggu
Pengamat menyebut jika Hasto tidak cepat diganti dari posisi Sekjen PDIP, maka roda kepartaian berpeluang akan terganggu.
TRIBUNNEWS.COM - Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul, Jamaluddin Ritonga, mengatakan peran Sekretaris Jenderal (Sekjen) di suatu partai cukup vital.
Sebab, posisi tersebut yang dapat menentukan jalannya roda kepartaian.
Menurutnya, apabila sosok Sekjennya memiliki kapasitas, maka bukan tidak mungkin cara kerja di organisasi partai bisa berjalan dengan baik.
Pernyataan Jamaluddin Ritonga ini terkait Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ia menyatakan, sejatinya seluruh pengurus DPP PDIP harus bisa melihat betapa pentingnya peran seorang Sekjen di partai.
"Bila Hasto tidak cepat diganti, maka roda kepartaian berpeluang akan terganggu."
"Hal itu kiranya dapat mengganggu kinerja PDIP sebagai partai politik besar," kata Jamaluddin, Jumat (27/12/2024).
Dalam tanggapannya, Jamaluddin Ritonga juga menyinggung Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri yang telah berusia sepuh, yang perannya harus bisa segera ditopang oleh Sekjen.
"Khusus pada kasus PDIP, peran sekjen akan semakin penting mengingat ketua umumnya Megawati Soekarnoputri sudah sangat sepuh."
"Suka tidak suka, Hasto lima tahun belakangan ini yang menggerakkan roda kepartaian PDIP," papar Jamiluddin.
2 Kader PDIP yang Berpotensi Gantikan Hasto
Terkait sosok yang digadang mampu menggantikan Hasto di posisi Sekjen DPP PDIP, Jamiluddin menyebut ada dua sosok yang dinilai punya kapasitas.
Keduanya yakni mantan Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Basarah dan Wakil Ketua MPR RI 2024-2029, Bambang Wuryanto (Bambang Pacul).
Baca juga: Usut Kasus Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, KPK Panggil Eks Anggota Bawaslu Agustiani Tio
Jamiluddin menilai jabatan yang sama-sama diemban di antara Ahmad Basarah dan Bambang Pacul sebagai Wakil Ketua MPR RI, menjadi bukti percayanya Megawati pada dua sosok itu.
"Jadi, Ahmad Basarah dan Bambang Pacul secara ideologis sudah pasti sejalan dengan ideologis Soekarno. Hal itu tentunya akan sejalan dengan Megawati, termasuk tentunya loyalitasnya," imbuh dia.
Selain itu, menurutnya, kemampuan manajerial Ahmad Basarah dan Bambang Pacul juga cukup baik.
Sehingga, bekal tersebut akan memudahkan dua sosok itu dalam menjalankan roda organisasi kepartaian.
"Setidaknya kapasitas dua sosok ini setara dengan Hasto."
"Bahkan dua sosok ini diperkirakan dapat lebih baik dalam mengelola roda kepartaian untuk membantu Megawati memajukan PDIP," terang Jamiluddin.
Hal senada disampaikan pengamat politik sekaligus Direktur Indonesia Public Institute (IPI), Karyono Wibowo.
Ia juga menyebut Ahmad Basarah dan Bambang Pacul sebagai sosok yang berpotensi menjabat Sekjen PDIP menggantikan Hasto Kristiyanto.
"Dari beberapa nama yang berpeluang menjadi sekjen menggantikan Hasto ada sejumlah kader potensial."
"Tetapi yang menguat ada dua nama yaitu Bambang Wuryanto dan Ahmad Basarah," ujarnya kepada Tribunnews.com, Jumat.
Karyono menilai kedua tokoh tersebut memiliki kemampuan dan pengalaman dalam organisasi maupun kepartaian.
Apalagi, Ahmad Basarah dan Bambang Pacul telah dipercaya memegang jabatan strategis di partai dan menjadi pimpinan di kekuasaan legislatif.
"Keduanya merupakan publik figur yang memiliki tingkat akseptabilitas tinggi di berbagai kalangan baik secara internal maupun eksternal," jelas Karyono.
Keduanya juga memiliki kemampuan menggerakkan roda organisasi dan pola komunikasi yang memadai.
Sebab, kata Karyono, di tengah tantangan politik yang dihadapi PDIP saat ini dan ke depan membutuhkan figur sekjen visioner, negarawan, tidak reaksioner, kemampuan berkomunikasi yang tidak menimbulkan blunder politik, dan mampu bersikap lentur tapi tidak patah.
Baca juga: Mahfud MD Tanggapi soal KPK Tetapkan Hasto Kristiyanto sebagai Tersangka

Penjelasan PDIP
Juru Bicara DPP PDIP, Chico Hakim, sebelumnya menanggapi rumor Hasto Kristiyanto akan dicopot dari posisi Sekjen PDIP setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.
Chico menegaskan pihaknya belum ada pembicaraan terkait pergantian Hasto dari posisi Sekjen PDIP.
"Tidak ada pembicaraan sedikitpun atau wacana terkait pergantian posisi sekjen," ujar Chico, Kamis (26/12/2024).
Chico menuturkan partainya kini sedang fokus untuk memberikan bantuan hukum kepada Hasto.
Adapun tim hukum pembela Hasto akan dipimpin oleh Ronny Talapessy.
Sebagai informasi, KPK di bawah kepemimpinan Setyo Budiyanto telah menetapkan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka dalam dua kasus.
Pertama, Hasto bersama advokat PDIP bernama Donny Tri Istiqomah sebagai tersangka kasus dugaan suap mengenai penetapan penetapan antarwaktu (PAW) anggota DPR periode 2019-2024.
Baca juga: Berstatus Tersangka, Hasto Sindir Ambisi 3 Periode
Kedua, Hasto ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus dugaan perintangan penyidikan atau obstruction of justice.
Hasto diduga membocorkan Operasi Tangkap Tangan (OTT) pada awal 2020 lalu yang menyasar Harun Masiku.
Hasto juga diduga memerintahkan anak buahnya yakni Kusnadi untuk menenggelamkan ponsel agar tidak ditemukan oleh KPK.
Selain itu, Hasto disebut mengumpulkan beberapa orang saksi terkait perkara agar tidak memberikan keterangan yang sebenarnya.
Dalam perkembangannya, KPK mencegah Hasto dan mantan Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, bepergian ke luar negeri selama enam bulan.
(Tribunnews.com/Nuryanti/Rizki Sandi Saputra/Chaerul Umam)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.