Selasa, 30 September 2025

Pameran Lukisan Yos Suprapto

Deddy Sitorus Yakin Dalang Pembredelan Pameran Yos Suprapto Bukan Prabowo

Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Deddy Sitorus, yakin dalang dari aksi bredel pameran lukisan seniman Yos Suprapto bukan dari Presiden Prabowo.

dok. Kompas/Nicholas Ryan
Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus. Deddy Sitorus, yakin dalang dari aksi bredel pameran lukisan seniman Yos Suprapto bukan dari Presiden Prabowo. 

"Beberapa lukisan itu, saya kira, menurut kurator tidak pas, tidak tepat dengan tema," terangnya.

"Ada tema yang mungkin motifnya politik, bahkan mungkin makian terhadap seseorang. Kemudian, ada juga yang telanjang, itu tidak pantas." 

"Telanjang dengan memakai topi yang mempunyai identitas budaya tertentu," lanjut Fadli Zon

Ia berujar, penggambaran objek bertopi Raja Jawa atau Raja Mataram bisa memicu ketersinggungan dan masuk kategori SARA.

Sebelumnya, Pameran Tunggal Yos Suprapto bertajuk “Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan” dijadwalkan berlangsung selama satu bulan pada 19 Desember 2024-19 Januari 2025. 

Namun, baru sehari dibuka, Galeri Nasional justru mengumumkan penundaan pameran ini karena persoalan kurasi. 

"Di dalam pameran itu, yang berkuasa sebenarnya kurator. Nah, kurator itu sudah bekerja sama dengan senimannya untuk memilih tema tentang kedaulatan pangan," kata Fadli Zon

"Saya kira kita semua sangat mendukung kebebasan berekspresi, tetapi tentu kebebasan berekspresi jangan sampai melampaui batas kebebasan orang lain," pungkasnya.

Respons Yos Suprapto

Yos Suprapto menegaskan, lukisannya yang seharusnya dipamerkan di Galeri Nasional Jakarta adalah bentuk fakta objektif.

Melalui lukisannya itu, Yos ingin menggambarkan kondisi sosial dan budaya saat ini.

Hal itu disampaikan Yos untuk menanggapi pernyataan Fadli Zon yang menyebut lukisannya bermuatan politik.

"Itu adalah fakta objektif yang saya rangkum untuk menggambarkan kondisi sosial dan budaya saat ini," kata Yos dalam konferensi persnya di kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (21/12/2024).

Lebih lanjut, Yos menegaskan, dirinya adalah anggota masyarakat dan seorang seniman.

Yos juga menyebut, dirinya adalah saksi sejarah sehingga ia tuangkan kesaksiannya itu dalam karya seni.

Ia menegaskan, lukisannya adalah sebuah karya seni, bukan ungkapan politik.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved