Senin, 29 September 2025

 KPAI Soroti Kasus Bunuh Diri Satu Keluarga Meningkat di 2024, Faktor Ekonomi Jadi Pemicu

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyoroti kasus familicide yang meningkat di tahun 2024.

|
Tribun Jabar/Kiki Andriana
Polisi saat olah TKP peristiwa seorang Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) Fakultas Teknik Lingkungan yang loncat dari lantai 27 apartemen Pinewood di Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Selasa (19/11/2024). 

 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu dan Willy Widianto

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyoroti kasus familicide yang meningkat di tahun 2024.

Familicide didefinisikan sebagai pembunuhan yang dilakukan seseorang terhadap suami/istri, satu atau lebih, atau seluruh anak mereka dalam satu waktu.

Anggota KPAI Diyah Puspitarini mengatakan sesuai amanah Undang-Undang Perlindungan Anak bahwa anak yang sudah meninggal memiliki hak untuk mendapatkan kejelasan penyebab kematiannya dan tidak mendapatkan stigma negatif.

"Pentingnya hak anak untuk mendapatkan kejelasan penyebab kematian tanpa stigma negatif. Kejadian ini harus menjadi peringatan serius agar tidak terulang lagi," kata dia.

Teranyar, kasus tragis satu keluarga yang diduga mencoba mengakhiri hidup bersama terjadi di Kediri pada Sabtu (14/12/2024).

Meskipun sang ayah, ibu, dan anak pertama (5) berhasil diselamatkan, seorang anak (2) meninggal dunia.

Insiden ini diduga dipicu oleh masalah ekonomi, khususnya jeratan utang pinjaman online (pinjol). Saat ini, keluarga yang selamat masih menjalani perawatan dan pendampingan.

Tak berselang lama, tragedi serupa terjadi di Cirendeu, Tangerang Selatan pada Minggu (15/12/2024), di mana satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak (3) ditemukan meninggal dunia.

Penyebabnya belum pasti diketahui, namun istri sempat menyampaikan masalah utang pinjol kepada tetangga.

Fenomena memilukan seperti ini bukan pertama kali terjadi. Sebelumnya, insiden serupa terjadi di Malang dan Pesanggrahan.

Di Malang, satu keluarga meninggal dunia, kecuali anak bungsu yang berhasil diselamatkan.

Sedangkan di Pesanggrahan pada Januari 2024, satu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan dua anak meninggal setelah melompat dari apartemen.

"Faktor ekonomi, khususnya jeratan pinjol, diduga menjadi penyebab utama, tutur Diyah.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan