Pertemuan Internasional HLF MSP dan IAF di Indonesia Percepat Pembangunan Berkelanjutan
Menurutnya, forum HLF MSP dapat memecahkan berbagai macam masalah dan mempercepat Sustainable Development Goals (SDGs) atau target-target pembangunan
Penulis:
Reynas Abdila
Editor:
Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia baru saja menjadi tuan rumah dua agenda pertemuan internasional High Level Forum Multi Stakeholder Partnership (HLF MSP) dan Indonesia Africa Forum (IAF) Ke-2 di Bali.
Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menyebut Indonesia mendapatkan hasil-hasil positif dalam dua pertemuan besar tersebut.
Direktur Informasi dan Komunikasi Politik Hukum dan Keamanan Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Ditjen IKP) Kemkomdigi, Filmon Leonard mengatakan, para akademisi NGO, ahli ekonomi, LSM, serta negara-negara perwakilan hadir membahas hasil pertemuan HLF MSP di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menurutnya, forum HLF MSP dapat memecahkan berbagai macam masalah dan mempercepat Sustainable Development Goals (SDGs) atau target-target pembangunan berkelanjutan.
“Kemudian ada juga Indonesia Africa Forum yang merupakan salah satu bentuk dari kerjasama kita yang sudah diawali sejak Konferensi Asia Afrika (KAA),” kata Filmon dalam keterangan Minggu (17/11/2024).
Dipaparkannya, KAA kali pertama diadakan di Bandung pada tahun 1955 dan bertujuan untuk menyatukan negara-negara berkembang dan baru merdeka untuk mengejar ketertinggalan ekonomi dan membangun kerja sama politik
Baca juga: BPS: Indeks Pembangunan Manusia Tahun 2024 Naik 0,85 Persen
Sementara itu, Koordinator Program Studi Pasca Sarjana (S2) Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Udayana, Petrus Ana Andung menyampaikan, Indonesia setidaknya memiliki dua peran penting dalam pertemuan HLF MSP dan IAF ke-2.
Pertama menjadi bridge builder memperjuangkan kesetaraan, keadilan, dan solidaritas dalam mempercepat pencapaian SDGs.
“Indonesia berperan sebagai promotor yang aktif terlibat dalam kerja sama Selatan-Selatan,” kata Petrus.
Peran kedua yakni memperkuat diplomasi publik internasional Indonesia.
“Pendekatan idealistic-humanistic akan menggambarkan komunikasi internasional Indonesia dalam mendudukkan Indonesia sebagai bangsa dan negara berdaulat di mata Internasional, serta membangun komunikasi strategis dalam kerja sama ekonomi,” tukasnya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Kementerian Komunikasi dan Digital
Komdigi
High Level Forum Multi Stakeholder Partnership
KTT Indonesia Africa Forum
Bali
Pembangunan Berkelanjutan
Filmon Leonard
SDG01-Tanpa Kemiskinan
Dari Desa Bona, Gianyar Mulai Ubah Cara Pandang terhadap Sampah |
![]() |
---|
Tangis Nyoman Gede Suwarna, Pria yang Usir Aisar Khaled di Bali, Ungkap Kondisi Istri Kini Ketakutan |
![]() |
---|
Ada Fakta Lain di Balik Kronologi Aisar Khaled Diusir Oknum Warga Bali saat Beri Bantuan |
![]() |
---|
Sempat Diusir Warga saat Beri Bantuan, Aisar Khaled Kini Pamer Penghargaan dari Anggota DPD Bali |
![]() |
---|
Wamenkomdigi Nezar Patria Sebut Indonesia Masih Butuh 9 Juta Talenta Digital |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.