Sabtu, 4 Oktober 2025

Kecelakaan Maut di Tol Purbaleunyi

Hino Turunkan Investigator Selidiki Truk Maut Pemicu Kecelakaan di Tol Cipularang Km 92

Truk tractor head yang menarik trailer flat bed bermuatan kertas karton bekas yang diduga menjadi pemicu kecelakaan tersebut memang bermerk Hino. 

|
Penulis: Choirul Arifin
Tribun Jabar/Deanza Falevi
Tribun Jabar/ Deanza Falevi Petugas gabungan dari Dinas Perhubungan Kabupaten Purwakarta dan Satlantas Polres Purwakarta serta PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) melakukan pemeriksaan bangkai truk Hino yang diduga kendaraan utama penyebab kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM 92 B arah ke Jakarta pada Senin sore, 11 November 2024.  

Kondisi truk trailer pengangkut kertas karton bekas yang diduga kuat menjadi pemicu kecelakaan maut di ruas tol Cipularang Km 92 Purwakarta, arah ke Jakarta, Senin sore, 11 November 2024. (dok. Jasa Marga)

Kondisi tersebut tentu saja mengejutkan karena seharusnya sopir sudah memindahkan gigi transmisi truk ke posisi lebih rendah mengingat ruas tol yang dilintasi menjelang dan di lokasi kejadian kecelakaan memiliki kontur yang menurun dan merupakan ruas tol dengan turunan panjang.

Baca juga: Rouf Sopir Truk Maut Tinggal di Rumah Anyaman Bambu, Punya 5 Anak dan Rawat Kakaknya yang Lumpuh

"Kita tadi ke TKP, di situ turunan 5 km sampai TKP. Didapatkan fakta untuk posisi persneling ada di gigi 4 artinya ini gigi tinggi sementara di situ turunan,"  kata Kepala Korlantas Polri, Irjen Aan Suhanan. 

Menurut Irjen Aan Suhanan, posisi persneling gigi yang tinggi itu tidak cocok untuk kondisi jalanan menurun.

Dirlantas Polda Jawa Barat saat melakukan olah TKP kecelakaan maut di Ruas Jalan Tol Cipularang KM 92 B, Kabupaten Purwakarta, Selasa (12/11/2024) pagi.
Dirlantas Polda Jawa Barat melakukan olah TKP kecelakaan maut  truk trailer Hino B 9940 JIN pengangkut kertas karton bekas di Ruas Jalan Tol Cipularang KM 92 B, Kabupaten Purwakarta, Selasa (12/11/2024) pagi. (Tribunjabar.id / Deanza Falevi)

Kondisi truk trailer pengangkut kertas karton bekas yang diduga kuat menjadi pemicu kecelakaan maut di ruas tol Cipularang Km 92 Purwakarta, arah ke Jakarta, Senin sore, 11 November 2024. (dok. Jasa Marga)

Sebab sang sopir tidak akan bisa memaksimalkan penggunaan engine brake yang merupakan rem bantu dengan memanfaatkan putaran rendah mesin.

Engine brake adalah teknik yang digunakan pada kendaraan untuk memperlambat laju mesin saat transmisi diturunkan pada gigi lebih rendah.

"Dalam posisi (truk) menurun, persneling seharusnya berada di posisi rendah untuk memaksimalkan engine brake," imbuh Irjen Aan Suhanan.

Baca juga: Pagi Ini Polisi Olah TKP Kecelakaan Maut Tol Cipularang Km 92, Lalu Lintas Dialihkan

"Artinya di turunan seperti ini (Tol Cipularang) pengemudi tidak menggunakan engine brake secara maksimal," sambungnya.

Selain itu, penyidik juga tengah mencari adanya jejak rem di TKP. Lantaran hal tersebut, penyidik masih membuka kemungkinan adanya penyebab lain kecelakaan beruntun tersebut.

"Kita juga masih mencari jejak rem di sana, jadi penyebabnya kita masih selidiki. Bisa faktor manusia, bisa faktor kendaraan itu sendiri, bisa faktor jalan ataupun cuaca," ujar Irjen Aan Suhanan.

Pada saat kejadian, Rouf juga diduga tidak menggunakan jalur pengaman yang disediakan di Tol Cipularang.

Jalur pengaman ini berada di sisi kiri tol. Sementara posisi kecelakaan adalah di ruas tol Cipularang arah ke Jakarta.

Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Aan Suhanan di Bina Karna Auditorium Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (23/7/2024). 
Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Aan Suhanan.  (Tribunnews.com/Mario Christian Sumampaow)

 

Pada saat kejadian, Rouf mengemudikan truknya di jalur paling kanan. Hal itu terlihat dari rekaman video dashcam mobil ambulans yang berjalan beriringan dengan truk trailer yang Rouf kemudikan.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved