Senin, 29 September 2025

Dewan Ekonomi Nasional Kaji Rencana Subsidi BBM Jadi Bantuan Langsung Tunai

Konversi subsidi, dikatakan dia, harus melihat tujuan utamanya membantu masyarakat yang berpendapatan rendah secara tepat sasaran

Penulis: Reza Deni
Editor: Eko Sutriyanto
Twitter @DavidMalpassWBG
Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Mari Elka Pangestu menyebut pihaknya saat ini sedang mengkaji konversi subsidi energi dari skema subsidi barang menjadi subsidi langsung dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Mari Elka Pangestu menyebut pihaknya saat ini sedang mengkaji konversi subsidi energi dari skema subsidi barang menjadi subsidi langsung dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT).

Mari mengatakan memang belum membahas konversi subsidi ini dalam pertemuannya dengan Presiden Prabowo Subianto hari ini.

"Tapi itu memang salah satu program yang akan kami analisis dengan lebih mendalam untuk memberi masukan kepada pemerintah. Karena pemerintah pun sekarang saat ini sedang membahas hal itu," kata Mari Elka di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (5/11/2024).

Menurutnya, DEN akan berkontribusi dengan memberikan masukan dari berbagai skema subsidi untuk dikaji pemerintah lebih lanjut, termasuk konversi subsidi energi menjadi BLT. 

Baca juga: Ada Rencana Peralihan Subsidi Energi ke BLT, DPR Ingatkan Pemerintah Soal Keakuratan Data

"Ini semua harus dihitung secara menyeluruh untuk menganalisis opsi mana yang paling baik dan kapan dilakukan? Apakah sekaligus? Apakah bertahap? Itu semua kan mempunyai konsekuensi yang berbeda. Inilah yang saya pikir sedang dilakukan oleh pemerintah, dan kita pada posisi memberikan masukan," tutur Mari.

Konversi subsidi, dikatakan dia, harus melihat tujuan utamanya, yakni membantu masyarakat yang berpendapatan rendah secara tepat sasaran. 

Memang, dia mengatakan bahwa subsidi mungkin saja tidak hanya diberikan kepada masyarakat miskin berpendapatan rendah, tetapi juga kepada masyarakat rentan miskin dan kelas menengah yang jumlahnya menurun.

"Jadi ini masih harus dikaji opsi-opsinya, karena ini semua juga ada dampaknya, dan program stimulus seperti apa untuk mempertahankan daya beli sampai kita bisa meningkatkan pertumbuhan," pungkas Mari.

 
 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan